فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
Penakwilan firman Allah : فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا (Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah [dengan menyebut] Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut [membangga-banggakan] nenek moyangmu, atau [bahkan] berzikirlah lebih banyak dari itu)
Abu Ja'far berkata: Yang dimaksud dengan firman Allah: فَإِذَا قَضَيْتُم مِّنَاسِكَكُمْ jika kamu telah selesai dari ibadah hajimu, dan telah kamu sembelih binatang kurbanmu
Dan yang kami katakan tentang makna manasik dalam bab ini disampaikan juga oleh Mujahid.
Dari Muhammad bin Amr menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Ashim menceritakan kepada kami, ia berkata; dari Isa, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid : فَإِذَا قَضَيْتُم مِّنَاسِكَكُمْ ia berkata: Tertumpahnya darah.
Dari Al Mutsanna menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami, ia berkata: Syibil menceritakan kepada kami dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, seperti itu.
sedangkan firman Allah :
فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا
ahli tafsir berbeda pendapat tentang bagaimana zikir bapak terhadap bapak mereka yang dilakukan oleh kaum tersebut dimana Allah memerintahkan zikir mereka kepada Allah sebagaimana zikir mereka kepada bapak bapak mereka atau lebih keras lagi. Sebagian dari mereka berkata: Dimasa jahiliyah jika kaum tersebut selesai dari haji dan manasiknya, mereka berkumpul dan saling menerima pengaruh bapak-bapak mereka, maka dalam Islam, Allah memerintahkan mereka hendaklah zikir mereka yang berupa pujian, syukur, dan pengagungan hanyalah untuk Rabb mereka dan bukan untuk yang lainnya. Dan hendaklah mewajibkan diri mereka untuk memperbanyak berzikir kepada Allah sebagaimana mereka mewajibkan diri mereka di masa jahiliyah memperbanyak menyebut nama bapak mereka. serupa diriwayatkan sebagai berikut:
Dari Tamim bin Al Muntashir menceritakan kepada kami, ia berkata: Ishaq bin Yusuf menceritakan kepada kami, dari Al Qasim bin Utsman dari Anas tentang ayat ini: bahwasanya mereka menyebut-nyebut bapak mereka di waktu haji, maka sebagian mereka berkata: Bapakku menjamu makan, sebagian berkata: bapakku menebas dengan pedang, dan yang lain berkata: bapakku pencukur rambut bani fulan."
Yang lainnya mengatakan: bahwasanya makna ayat tersebut adalah: maka berzikirlah kepada Allah sebagaimana anak kecil memanggil bapaknya. seperti berikut ciri-cirinya:
Dari Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepadaku, ia berkata: Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu'bah menceritakan dari Utsman bin Abi Rawad dari Atha', dia berkata tentang ayat ini كَذِكْرِكُمْ ءَابَاءَكُمْ ia berkata: yaitu perkataan seorang anak: wahai bapakku.
Dan yang lainnya berkata: Akan tetapi dikatakan kepada mereka: فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَاءَكُمْ karena jika mereka telah selesai manasik mereka, mereka kepada Rabb mereka dan tidak menyebut kecuali bapak-bapak mereka, maka Allah. berzikir kepada Allah sebagaimana mereka menyebut bapak-bapak mereka. seperti berikut ciri-cirinya:
Dari Musa bin Harun menceritakan padaku, ia berkata: Amr bin Hammad menceritakan kepada kami, ia berkata: Asbath menceritakan kepada kami, dari As-Suddi : فَإِذَا قَضَيْتُم مِّنَسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ وَا بَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ia berkata: bahwasanya kaum Arab jika telah selesai dari manasik mereka dan mereka berdiri di Mina, maka berdirilah seorang laki-laki dan memohon kepada Allah, ia berkata: Ya Allah sesungguhnya bapakku termasuk golongan yang agung, dan memiliki harta yang banyak, maka berikanlah menyerupai yang telah Engkau berikan kepada bapakku. Dan bukannya berzikir kepada Allah, melainkan menyebut nama bapaknya dan meminta kepada-Nya untuk diberi kebaikan dunia.
Abu Ja'far berkata: Menurutku pendapat yang benar tentang tafsir ayat tersebut dikatakan: Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada hamba-Nya orang-orang mukmin untuk berzikir kepada-Nya dengan ketaatan, tunduk terhadap perintah-Nya dan menyembah-Nya setelah menyelesaikan manasik mereka.
Dan yang dimaksud dengan zikir tersebut adalah boleh jadi berupa takbir yang telah Allah perintahkan dalam firman-Nya وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتِ yang telah Allah wajibkan kepada mereka yang telah menyembelih kurban dan menyelesaikan manasiknya, maka ketika itu Allah mewajibkan untuk berzikir kepada-Nya dimana sebelumnya tidak diwajibkan, dan dianjurkan untuk selalu menjaga dan memperbanyak zikir tersebut sebagaimana seorang anak selalu menjaga dalam menyebut bapak mereka, dengan jalan menenangkan dan merendahkan diri dengan penuh harapan kepada-Nya agar mencukupi kebutuhan mereka, sama seperti seorang anak merendahkan dirinya kepada bapak dan ibunya, atau lebih dari itu, karena apa yang dimiliki mereka dan bapak-bapak mereka dari kenikmatan adalah dari-Nya dan Dialah Wali-nya.
Kami katakan bahwa zikir yang Allah perintahkan kepada para haji setelah selesai dari manasik mereka dengan firman-Nya: فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا boleh jadi berupa takbir yang telah kami terangkan karena tidak ada zikrullah yang diperintahkan kepada hamba-Nya setelah selesai dari manasiknya, dimana tidak diwajibkan sebelum selesai hajinya kecuali adalah takbir yang dikhususkan oleh Allah di hari-hari Mina.
Jika hal tersebut demikian, dan telah menjadi hal yang sudah dimaklumi bahwa Allah telah mewajibkan kepada makhluk-Nya zikir setelah menunaikan manasiknya dimana sebelumnya tidak diwajibkan kepada mereka, dan tidak ada zikir yang dikhususkan pada waktu itu kecuali takbir sebagaimana yang telah kami sebutkan, maka menjadi bukti kejelasan dan kebenaran apa yang kami katakan tentang tafsir ayat tersebut dengan pemaparan yang kami terangkan.
Penakwilan firman Allah : فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ (Maka di antara manusia ada orang yang mendo'a:"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia", dan tiadalah sepanjang bahagian yang menyenangkan] di akhirat)
Abu Ja'far berkata: Allah bermaksud dengan ayat tersebut فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ wahai orang yang beriman
فَإِذَا قَضَيْتُم مِّنَسِكَكُمْ ءَابَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا dan berharaplah dari apa yang ada di sisi-Nya berupa kebaikan dunia dan akhirat dengan jalan memohon kepada-Nya, dan jadikanlah amalanmu ikhlas semata-mata karena Allah dan mencari ridha-Nya dan katakanlah : رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Ya Tuhan kami berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari api neraka" (Qs. Al Baqarah [2]: 201), dan janganlah kalian seperti orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan akhirat dan bahwasanya perbuatan mereka hanya untuk dunia beserta Keindahannya, mereka tidak pernah meminta kepada Tuhan mereka kecuali hanya berupa kenikmatan dunia, tidak ada bagi mereka bagian dari pahala Allah dan tidak ada pula bagi mereka tempat di surga-Nya dan kemulian yang telah Allah sediakan bagi para wali-Nya, sebagaimana dikatakan oleh ahli tafsir.
Dari Ibnu Basysyar menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, ia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami, dari Ashim dari Abi Wail: فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا karuniakanlah kepada kami kambing, karuniakanlah kepada kami unta وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ
Dari Musa menceritakan kepada kami, ia berkata: Amr menceritkan kepada kami, ia berkata: Asbath menceritakan kepada kami, dari As-Suddi tentang firman Allah : فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَقٍ bahwa kaum Arab jika mereka telah selesai dari manasik mereka dan tinggal di Mina, tidak ada seorang pun yang berzikir kepada Allah, melainkan mereka menyebut bapak-bapak mereka dan memohon agar diberikan kepada mereka kebaikan di dunia.
Sumber : At Thabari Bag 3 Hal 450 sd 460

Comments
Post a Comment