Sumber Gambar : Chat GPT
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Penakwilan firman Allah : وَمِنْهُم مِّن يَقُولُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (Dan di antara mereka ada orang yang berdo'a: "Ya Tuhan kami, berilah kami baik di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka)
Abu Ja'far berkata: Ahli tafsir berbeda pendapat tentang maksud kebaikan yang Allah sebutkan dalam ayat ini, maka sebagian dari mereka berkata: Yang dimaksud adalah: dan sebagian manusia ada yang berkata: Ya Tuhan kami berilah kami kesehatan di dunia dan keselamatan di akhirat. Sebagaimana riwayat berikut:
Dari Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, ia berkata: Ma'mar memberitahukan kepada kami, dari Qatadah tentang makna firman Allah
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ berkata kesehatan didunia dan keselamatan diakhirat.
Qatadah berkata: Seseorang berkata: Ya Allah jika Engkau akan menghukum di akhirat maka segerakanlah bagiku hukuman itu di dunia, kemudian orang tersebut sakit hingga terkapar ditempat tidurnya, keadaan tersebut diadukan kepada Nabi SAW, kemudian Nabi mendatanginya, maka dikatakan kepadanya: bahwasanya dia berdoa begini dan begini, maka Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang sanggup menahan hukuman Allah, akan tetapi katakanlah: kemudian رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ orang itu mengucapkannya, maka tidak berapa lama hanya beberapa hari orang tersebut terbebas dari penyakit.
Pendapat lain mengatakan: bahwa yang Allah maksud dengan hasanah dalam ayat ini adalah: di dunia berupa ilmu dan ibadah, di akhirat berupa surga. Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut:
Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, ia berkata: Al Husain menceritakan kepada kami, ia berkata: Ubad menceritakan kepada kami, dari Hisyam bin Hasan dari Al Hasan:
وَمِنْهُم مِّن يَقُولُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً ia berkata: kebaikan di dunia yaitu ilmu dan Ibadah, dan kebaikan akhirat yaitu surga.
Dari Al Mutsanna menceritakan kepadaku, ia berkata: Abdurrahman bin Waqid Al Athar, ia berkata: Ubad bin Al Awwam menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari Al Hasan tentang firman Allah: رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً berkata: kebaikan di dunia yaitu pemahaman tentang Kitabullah dan ilmu.
Dari Yunus menceritakan kepadaku, ia berkata: Ibnu Wahab memberitahukan kepada kami, ia berkata: aku mendengar Sufyan Tsauri berkata tentang ayat ini : رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً ia berkata: kebaikan di dunia yaitu ilmu dan rejeki yang baik, sedang kebaikan di akhirat yaitu surga.
Pendapat lainnya mengatakan, bahwa kebaikan di dunia adalah harta, dan kebaikan di akhirat adalah surga. Sebagaimana riwayat berikut:
Dari Musa bin Harun menceritakan kepadaku, ia berkata: Amr menceritakan kepada kami, ia berkata: Asbath menceritakan kepada kami, dari As-Suddi وَمِنْهُم مِّن يَقُولُ رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً mereka adalah orang-orang mukmin, sedangkan kebaikan di dunia adalah harta, dan kebaikan di akhirat adalah surga.
Abu Ja'far berkata: Pendapat yang benar tentang tafsir ayat tersebut menurutku adalah: Allah mengabarkan tentang suatu kaum dari golongan orang yang beriman dengan-Nya dan Rasul-Nya, yang menunaikan haji di Ka'bah, mereka meminta kepada Tuhannya kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan agar menjaga mereka dari api neraka.
Dan kebaikan dari Allah itu telah berkumpul yang berupa kesehatan badan, kehidupan, rizki dan yang lainnya, serta ilmu dan ibadah. Sedangkan di akhirat tidak diragukan lagi berupa surga, karena bagi yang tidak mendapatkannya di hari itu, maka telah Allah haramkan baginya semua kebaikan dan telah terpisahlah semua arti kesehatan.
Kami katakan bahwa pendapat di atas adalah yang paling benar tentang tafsir ayat tersebut karena Allah tidak mengkhususkan dalam ayat itu suatu makna dari makna kebaikan, dan tidak ada bukti yang menunjukan bahwa yang dimaksud adalah satu bagian dari sebagian yang lain, maka pendapat yang seharusnya adalah apa yang kami katakan bahwasanya tidak boleh mengkhususkan dengan sesuatu dari makna tersebut, dan hendaklah menghukumi dengan keumumannya sebagaimana yang Allah maksud dengan keumumannya
Sumber : Tafsir At Thabari bag 3 hal 460 sd

Comments
Post a Comment