Sumber Gambar : Chat GPT
وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِنْ لَا تَشْعُرُونَ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. ( Al Baqarah 154)
Penakwilan firman Allah : وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَل أحْيَاءٌ وَلَئِكِن لَّا تَشْعُرُونَ (Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya)
Abu Ja'far berkata: wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan jalan bersabar menjalankan ketaatan dalam berjuang melawan musuh kalian, meninggalkan maksiat, mengerjakan kewajiban, dan jangan mengatakan terhadap orang-orang yang mati berjuang di jalan Allah itu mati; sebab mayat adalah orang tercabut hidup (roh)nya dan panca inderanya tidak berfungsi; tidak bisa merasakan enak dan tidak mengetahui manisnya rasa nikmat; jika kalian terbunuh di medang perang, berjuang di jalan-Ku, maka ia sebenarnya hidup di sisi-Ku merasakan hidup kekal, kenikmatan, penghidupan, tenang dan tentram, mereka senang dan bahagia terhadap anugerah yang Aku berikan. Sebagaimana riwayat berikut:
Dari Muhammad bin Amr menceritakan kepadaku, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, katanya: Isa menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, firman Allah بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ ) buah-buahan surga, menghirup aroma harum surga, dan mereka tidak di dalamnya.
Dari Al Mutsanna menceritakan kepada saya, katanya: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami, katanya: Syibli menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid dengan riwayat yang sama.
Dari Bisyr bin Mu'adz menceritakan kepada kami, katanya: Yazid menceritakan kepada kami, katanya: Sa'id menceritakan kepada kami, وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ dari Qatadah, firman Allah أَحْيَاءٌ وَلَكِن لَّا تَشْعُرُونَ artinya sebagaimana kami katakan, bahwa arwah para syuhada' saling mengenal satu sama lain, menikmati buah-buahan surga, bertempat tinggal di Sidratul Muntaha; orang yangberjuang di jalan Allah mendapat 3 kebaikan di sisi-Nya, barangsiapa yang mati berjuang di jalan Allah, ia kelak akan hidup kekal berlimpahkan rezeki, jika ia menang di medan perang itu, Allah akan memberikan pahala besar baginya, dan jika orang yang berjuang itu mati, maka Allah akan memberikan rejeki yang baik
Dari Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, katanya: Ma'mar memberitahukan kepada kami, dari Qatadah, firman Allah وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَامٌ katanya : arwah pada syuhada' bagaikan burung-burung petelor.
DariAl Mutsnanna menceritakan kepadaku, katanya: Ishaq menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Abi Ja'far menceritakan kepada kami, dari Ayahnya, dari Rabi', tentang firman Allah وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتُ بَلْ أَحْيَاءُ artinya, berbentuk seperti burung hijau yang beterbangan di dalam surga sekehendaknya dan makan apa saja semaunya.
Dari Al Mutsanna menceritakan kepadaku, katanya: Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, katanya: Usman bin Ghiyats menceritakan kepada kami, katanya: Aku mendengar Ikrimah berkata tentang firman وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِن لَّا تَشْعُرُونَ Allah katanya: arwah para syuhada' bagaikan burung berwarna kehijauan beterbangan di dalam surga.
Abu Ja'far mengatakan: jika seseorang bertanya, Dari ayat :
وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ
Apa keistimewaan berita tentang orang yang mati berjuang di jalan Allah, tidak mencakup orang lain? Anda tahu berita-berita dari Nabi tentang keadaan orang mukmin dan kafir setelah mati.
Tentang orang-orang mukmin, Nabi SAW memberitakan, bahwa di dalam kubur akan dibukakan pintu-pintu surga, mencium aroma harum surga dan mengharapkan Allah mempercepat datangnya hari Kiamat; supaya mereka cepat kembali ke tempat tinggal di surga, berkumpul dengan keluarga dan anak-anak mereka,
sedang tentang orang-orang kafir, Nabi memberitakan, di dalam kubur, akan dibukakan pintu-pintu neraka, melihat dan ikut merasakan panasnya jilatan api neraka, para malaikat yang garang-garang akan menggiring mereka di hari Kiamat, mengharap Allah memperlambat datangnya hari Kiamat karena perasaan takut kembali ke tempat yang telah dipersiapkan untuk mereka, yakni neraka. Jika berita-berita itu jelas dari Nabi SAW, lalu kenapa hanya khusus bagi orang yang mati berjuang di jalan Allah yang hidup di sisi Allah di alam Barzah, tanpa manusia lain dari orang-orang mukmin dan kafir?. Orang-orang kafir akan disiksa dengan berbagai siksaan sedangkan orang-orang mukmin akan hidup senang dan berlimpah nikmat ?
Masalah tersebut bisa dijawab, Allah hanya mengutarakan bagi para syuhada' dan manfaat bagi orang-orang mukmin adalah sebagai pemberitahuan bahwa kelak mereka akan diberi rezeki berupa makanan surga dan santapan surga di dalam alam Barzah sebelum mereka diminum, mereka akan merasakan kenikmatan seperti yang dirasakan penghuni surga setelahnya dari alam kubur, berupa kenikmatan makanan surga yang tidak pernah diberikan kepada orang lain, di alam Barzah sebelum dibangitkan dari kubur. Itulah fadhilah (keutamaan) yang dilimpahkan kepada mereka dan khusus bagi orang-orang yang mati berjuang di jalan Allah saja; inilah faedahnya. Allah berfirman kepada Nabi-Nya:
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا ءَاتَلَهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
Pendapat kami ini didukung oleh berita dari Rasulullah SAW .
Dari Abu Kuraib menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrahim bin Sulaiman dan Ubadah bin Sulaiman menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ishaq, dari Harits bin Fudhail, Mahmud bin Labid, dari Ibnu Abbas, katanya: Rasulullah bersabda: Para syuhada akan terlihat seperti sungai di pintu surga, di dalam kubah kehijauan", Ubadah mengatakan, "mereka berada di sebuah taman yang berwarna kehijauan, rejeki mereka terus muncul dari surga, pagi dan petang .
Dari Abu Kuraib menceritakan kepada kami, katanya: Jabir bin Nuh menceritakan kepada kami, dari Ifriqi, dari Ibnu Basyar as-Silmi-atau Abu Basyar, tentang Abu Ja'far masih ragu-ragu, katanya: Arwah para syuhada' berada di dalam kubah-kubah surga berwarna putih, di setiap kubah terdapat 2 pasang bidadari, setiap hari sejak matahari terbit mereka akan diberi Tsur dan Khut; Tsur terasa seperti rasa semua buah-buahan di surga, adapun Khut terasa seperti rasa seluruh minuman di surga.
Abu Ja'far berkata: jika seseorang berkata: ayat itu saja memberitakan bahwa Allah akan memberikan nikmat kepada para syuhada' yang khusus kepada mereka saja di alam Barzah tidak ditemukan dalam firman Allah :
وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ
ayat ini hanya memberitakan tentang keadaan mereka, matikah atau hidupkah?.
Dijawab, maksud khabar Allah tentang hidup mereka, berarti memberitakan kenikmatan yang mereka rasakan, tetapi Allah tatkala memberikan informasi kepada para hamba-Nya tentang keistimewaan para syuhada' dalam firman Allah : وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ mereka akan mengetahui kondisi mereka dengan khabar itu, lalu maksud Allah dalam firman adalah larangan untuk mengatakan bahwa para syuhada' itu mati, tidak kembali penyebutan khabar tentang keadaan para syuhada' lagi setelah itu.
Adapun firman Allah, وَلَكِن لَّا تَشْعُرُونَ artinya: tetapi kalian tidak melihat para syuhada' itu, kalau melihat niscaya kalian akan mengetahui bahwa mereka itu sebenarnya hidup, kamu hanya mengetahui dari berita dari-Ku, bukan karena kalian sendiri melihatnya. Kata أَمْوَاتٌ yang dirafa' artinya dengan menyembunyikan nama-nama orang yang mati berjuang di jalan Allah.
Maksudnya, dan jangan kalian mengatakan terhadap orang-orang yang mati berjuang di jalan Allah itu mati; dan kata أَمْواتٌ tidak boleh dibaca nashab, karena ayat itu tidak mengandung arti jika dinashab. Begitu juga dengan kata بَلْ أَحْيَاء dirafa 'yang berarti orang-orang yang hidup.
Sumber : Tafsir At Thabari 670 sd 675
Comments
Post a Comment