Alif Laam Miim ( الم )

 

Alif Laam Miim ( الم  )

Abu Ja'far At Thabari berkata: Bahwa terjadi perselisihan pendapat diantara para ahli tafsir dalam penakwilan firman Allah Ta 'ala:  الم  (Al baqarah 1)

Sebagian mereka mengatakan bahwa itu adalah salah satu nama Al Qur'an, sebagaimana dijelaskan oleh riwayat-riwayat berikut:

Dari Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrazzaq memberitahukan kepada karni, katanya: Ma'mar memberitahukan kepada kami dari Qatadah tentang firman Allah: الم katanya: ia adalah salah satu nama Al Qur'an'.

Dari Al Mutsanna bin Ibrahim Al Amili menceritakan kepada kami, katanya: Abu Hudzaifah Musa bin Mas'ud menceritakan kepada kami, katanya: Syibl menceritakan kepada kami dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid tentang firman Allah: الم  katanya: ia adalah salah satu nama Al Qur'an.

Dari Al Qasim bin Al Hasan menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein bin Daud menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan kepadaku dari Ibnu Juraij tentang firman Allah: الم katanya: ia adalah salah satu nama Al Qur'an'


Sebagian mereka mengatakan bahwa ia adalah pembuka yang dengannya Allah membuka AlQuran , sebagaimana riwayat-riwayat berikut:

Dari Harun bin Idris Al Asham Al Kufi menceritakan kepadaku, katanya: Abdurrahman bin Muhammad Al Muharibi menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij dari Mujahid tentang firman Allah: katanya: ia adalah pembuka yang dengannya Allah membuka Al Qur'an'.

Dari Ahmad bin Hazim Al Ghifari menceritakan kepada kami, katanya: Abu Nu'aim menceritakan kepada kami, katanya: Sufyan menceritakan kepada kami dari Mujahid tentang firman Allah:   الم katanya: ia adalah pembuka.

Dari Al Mutsanna bin Ibrahim menceritakan kepada kami, katanya: Ishak bin Al Hajjaj menceritakan kepada kami dari Yahya bin Adam dari Sufyan dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid ia berkata: الم dan المص  adalah pembuka yang dengannya Allah membuka Al Qur'an.

Dari Al Qasim bin Al Hasan menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein

menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan kepadaku dari Ibnu Juraij dari Mujahid seperti riwayat Harun bin Idris.

Sebagian mereka mengatakan ia adalah nama surah, sebagaimana riwayat berikut:

Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepadaku, katanya: Abdullah bin Wahab memberitahukan kepada kami, katanya: aku pernah bertanya kepada Abdullah bin Zaid bin Aslam tentang firman Allah:

 الم تَنزِيلُ الْكِتَابِ dan الم ذَلِكَ الْكِتَابُ 

katanya: bapakku berkata: ia adalah nama-nama surah".

Sebagian mereka mengatakan bahwa ia adalah nama Allah yang paling agung, sebagaimana riwayat-riwayat berikut:

Dari Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, katanya Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, katanya: Syu'ba menceritakan kepada kami, katanya: aku pernah bertanya kepada As Suddi tentang:  haa miim dan tho siin miim dan الم 
maka katanya: Ibnu Abbas berkata ia adalah nama Allah yang paling agung.

Dari Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, katanya: Ab Nu'man menceritakan kepadaku, katanya: Syu'bah menceritakan kepad kami dari Ismail As-Suddi dari Murrah Al Hamdani, katanya: Abdullah bin Abbas berkata, lalu ia menyebutkan riwayat yang sama.

Dari Al Mutsanna menceritakan kepada kami, katanya: Ishak bin Al Hajja menceritakan kepada kami dari Ubaidillah bin Musa dari Ismail dari Sya'b katanya: ia adalah pembuka surah dari nama-nama Allah.

Sebagian mereka mengatakan bahwa ia adalah sumpah yang dengannya Allah bersumpah, dan ia termasuk nama-nama-Nya, sebagaimana riwayat- riwayat berikut:

Dari Yahya bin Utsman bin Shalih As-Sahmi menceritakan kepadaku, katanya: Abdullah bin Shalih menceritakan kepada kami, katanya: Muawiyah bin Shalih menceritakan kepadaku dari Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas katanya: ia adalah sumpah yang dengannya Allah bersumpah, dan ia termasuk nama-nama Allah

Dari Yaqub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Aliya menceritakan kepada kami, katanya: Khalid Al Hadza menceritaka kepada kami dari Ikrimah ia berkata: الم  adalah sumpah".

Sebagian mereka mengatakan bahwa ia adalah huruf yang terputus-putus dari nama-nama dan perbuatan-perbuatan, setiap huruf darinya memiliki makna yang berbeda dari makna huruf lainnya. sebagaimana di riwayatkan

Dari Abu Karib menceritakan kepada kami, katanya: Waki' menceritaka kepada kami, katanya: Sufyan bin Waki' menceritakan kepada kami katanya: bapakku menceritakan kepadaku dari Syarik dari Atha' bin Sa'ill dari Abu Dhuha dari Ibnu Abbas katanya:  الم   adalah Aku Allah Yang Maha Tahu.

Dari Abu Ubaid pernah menceritakan kepadaku, katanya: Abul Yaqdham menceritakan kepada kami dari Atha' bin Sa'ib dari Sa'id bin Jubai katanya: الم   adalah Aku Allah Yang Maha Tahu.

Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan kepadaku, katanya: Amru bin Hamad Al Qannad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath bir Nashr menceritakan kepada kami dari Ismail As-Suddi tentang berita yang disebutkan olehnya dari Abu Malik dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas dan dari Murrah Al Hamdani dari ibnu Mas'ud dari dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW katanya:  الم  adalah huruf yang diambil dari abjad nama- nama Allah Ta'ala.

Dari Muhammad bin Muammar menceritakan kepada kami, katanya: Abbas bin Ziyad Al Bahili menceritakan kepada kami, katanya: Syu'bah menceritakan kepada kami dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas tentang firman Allah dan katanya ia adalah nama yang terputus putus

Sebagian mereka mengatakan: ia adalah abjad-abjad yang ditetapkan, sebagaimana riwayat-riwayat berikut:

Dari Mansur bin Abi Nuwairah menceritakan kepadaku, katanya: Abu Sa'id Al Muaddib menceritakan kepada kami dari Khasif dari Mujahid, katanya: semua pembuka surah Qaaf dan Shaad dan حم dan Tho Siin Miim dan الم dan lain-lainnya adalah abjad-abjad yang ditetapkan

Sebagian mereka mengatakan bahwa ia adalah huruf-huruf yang memiliki makna yang bermacam-macam dan berbeda-beda, sebagaimana riwayat- riwayat berikut:

Dari Al Mutsanna bin Ibrahim Ath-Thabari menceritakan kepadaku, katanya: Ishak bin Al Hajjaj menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Abu Ja'far Ar-Razi, katanya: bapakku menceritakan kepadaku dari Rabi' bin Anas tentang firman Allah  الم katanya: huruf-huruf ini termasuk huruf yang 29, semuanya digunakan untuk berbicara, tidak ada satu huruf pun darinya kecuali ia adalah kunci dari nama-nama-Nya, dan tidak ada satu huruf pun darinya kecuali ia ada pada ayat-ayat-Nya, dan tidak ada satu huruf pun darinya kecuali ia adalah umur bagi suatu kaum dan ajalnya".

Isa bin Maryam pernah berkata, "Aneh, mereka berbicara dalam nama- nama-Nya dan hidup dalam rezeki-Nya, lalu kenapa mereka ingkar? 
la berkata: alif adalah kunci nama-Nya: Allah, laam adalah kunci nama- Nya: Lathif, miim adalah kunci nama-Nya: Majid, 
dan alif adalah: ayat- ayat Allah, laam adalah: kelembutan-Nya, miim adalah: keagungan-Nya; 
alif adalah: satu tahun, laam adalah: tiga puluh tahun, dan miim adalah: empat puluh tahun.

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Hikam menceritakan kepada kami dari Abu Ja'far dari Rabi' dengan riwayat yang sama sepertinya 

Sebagian mereka mengatakan bahwa ia adalah huruf-huruf dari sejumlah kalimat, tapi kami enggan menyebutkan pendapat ini karena perawinya tidak diakui periwayatannya, dan telah kami sebutkan riwayat tentang pendapat seperti ini dari Rabi' bin Anas".

Sebagian mereka mengatakan bahwa setiap Kitab memiliki rahasia, dan rahasia Al Qur'an adalah pembuka-pembukanya".

Adapun para ahli bahasa Arab mereka berbeda pendapat tentang maknanya,

Sebagian mereka mengatakan bahwa ia adalah huruf-huruf abjad, dimana yang disebutkan pada awalan surah adalah mewakili sisa huruf abjad yang 28 huruf, seperti orang yang memberitahukan tentang huruf-huruf abjad dengan cukup menyebutkan A B C D tanpa harus menyebutkan sisa huruf abjad yang lain. Oleh karenanya kalimat : ذَلِكَ الْكِتَبُ berkedudukan seba-gai marfu karena maknanya: alif lam dan mim dari huruf-huruf terputus ذَلِكَ الْكِتَبُ  ( kitab ini) yang ditu-runkan kepadamu secara majmu  لا رَيْبَ فِيهِ  ( tidak ada keraguan di dalamnya).

Sebagian yang lain mengatakan bahwa ia dijadikan sebagai pembuka awal surah agar membuka pendengaran orang-orang musyrik, karena mereka saling menganjurkan agar berpaling dari Al Qur'an, sehingga ketika mereka mendengarkannya maka dibacakanlah ayat-ayat selanjutnya yang telah tersusun.

Sebagian yang lain mengatakan bahwa huruf-huruf yang menjadi pembuka surah adalah huruf-huruf yang dengannya Allah membuka firman-Nya.

Jika ada orang bertanya: apakah yang tidak memiliki makna juga dianggap
sebagai Al Qur'an ? 
Jawabannya: maknanya, Dia (Allah) memulai dengannya agar diketahui bahwa surah yang sebelumnya telah selesai dan kini masuk kepada surah yang berikutnya, maka dijadikanlah ia sebagai tanda permisah antara keduanya.

Abu Ja'far berkata: seluruh pendapat yang kami sebutkan masing- masing memiliki alasan-alasan tertentu.

Adapun pendapat yang mengatakan bahwa الم adalah salah satu nama Al Qur'an ia memiliki dua alasan; 
pertama: mungkin yang dimaksud bahwa ia nama Al Qur'an seperti halnya Al Furqan. 

Dan jika demikian maknanya maka fiman Allah :

 الم ذلك الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ 

Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," adalah bermakna sumpah, seakan-akan Dia berfirman:

وَالْقُرْآنَ هَذَا الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ 

(Al Quran inilah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya). 

Kedua: mungkin yang dimaksud bahwa ia adalah salah satu nama surah yang dikenal dengannya, seperti halnya benda- benda dikenal dengan namanya, sehingga orang yang mendengar seseorang mengatakan: hari ini aku membaca المص dan ia mengetahui bahwa yang dibacanya adalah surah dalam Al Qur'an. Seperti ada orang berkata: hari ini aku bertemu Zaid dan Amru, maksudnya adalah Zaid dan Amru yang dikenalnya.

Jika ada yang bertanya: bagaimana hal itu dapat dibenarkan sementara الم,  المر disebutkan dalam berbagai surah Al Qur'an? 

Jawabannya: sebagaimana nama-nama manusia berserikat antara yang satu dengan yang lainnya sehingga tidak spesifik kecuali dengan penambahan makna atau sifat tertentu atasnya, demikian pula nama-nama surah dalam Al Qur'an, ketika ia berserikat antara yang satu dengan lainnya maka orang yang hendak menyebutkan nama surah yang dibacanya menambahkan sifat tertentu atasnya, misalnya: aku membaca surah الم Al Baqarah dan الم  Ali Imraan, atau aku membaca  

الم ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ 

 "Alif Laam Miim Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa," (Qs. Al Baqarah [2]: 1-2) 
dan

 الم الله، لا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ 

"Alif laam miim. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus mahklukNya ( Qs Ali Imran (3) : 1-2)

Abu Ja'far berkata: 

Menurutku, pendapat yang paling benar dalarn penakwilan huruf-huruf pembuka surah adalah bahwa Allah menjadikannya sebagai huruf yang terputus-putus dan tidak menyambung antara yang satu dengan yang lainnya lalu menjadikannya seperti perkataan yang huruf-hurufnya bersambung, 
karena Allah hendak menunjukkan sejumlah makna dari setiap hurufnya dan bukan satu makna, seperti dikatakan oleh Rabi' bin Anas, sekalipun Rabi' hanya membatasi tiga makna saja dan tidak lebih dari itu.

Setiap huruf darinya mencakup apa yang dikatakan oleh Rabi' dan seluruh ahli tafsir, selain pendapat yang kami sebutkan dari ahli bahasa Arab yang mengatakan bahwa ia adalah huruf abjad yang disebutkan pada permulaan surah telah mewakili penyebutan dua puluh delapan huruf yang lainnya, dengan penakwilan: "Bahwa huruf-huruf ini, Kitab itu, adalah kumpulan yang tidak ada keraguan di dalamnya." Pendapat ini adalah rusak dan jauh dari kebenaran, karena ia menyimpang dari perkataan para sahabat, tabi'in dan seluruh ahli tafsir.

Jika ada orang yang mengatakan, bagaimana dapat dibenarkan satu huruf memiliki sejumlah makna yang berbeda?
Jawabannya sebagaimana dibenarkan satu kata memiliki sejumlah makna yang berbeda, misalnya kata ummah ia bisa berarti: sekelompok orang. suatu masa, orang yang rajin beribadah kepada Allah, dan agama. 
Juga kata din ia bisa berarti: balasan, hukuman, kekuasaan, ketaatan, ketundukkan, dan perhitungan. Dan, masih banyak lagi contoh-contoh kata yang lain.

Demikian juga firman Allah Ta'ala 

المر, المر المص 

dan huruf-huruf lain yang menjadi pembuka awal surah, setiap huruf darinya mengindikasikan makna yang bermacam-macam, semuanya mencakup nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya menurut para mufassir, dan menjadi pembuka awal surah menurut pendapat yang lain. 
Penyebutannya sebagai huruf nama- nama Allah dan sifat-sifat-Nya tidak menghalangi surah-surah dari memiliki pembuka, karena seringkali Allah membuka sejumlah surah dengan puji- pujian, pengagungan dan penyucian atas Dzat-Nya. Maka tidaklah mustahil jika sebagian dari itu memulai dengan sumpah. 
Karena seperti yang kami sebutkan, bahwa salah satu makna huruf yang menjadi pembuka surah adalah nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, kita sepakat bahwa sumpah dengan nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya adalah sah.

Selain makna itu ia juga bisa berarti huruf dari susunan kata dan nama bagi surah-surah Al Qur'an. Itulah makna-makna yang diindikasikan oleh huruf-huruf pembuka surah, ia bermacam-macam. 
Karena Allah Ta'ala jika hendak menyatakan satu makna saja darinya tanpa menyatakan makna-makna yang lain, niscaya Rasulullah SAW akan menjelaskannya kepada mereka dengan penjelasan yang nyata, karena tidaklah Allah menurunkan Al Kitab kepada Rasul-Nya SAW kecuali supaya ia menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan atasnya. 
Dengan tidak adanya penjelasan dari Rasulullah SAW maka ia menjadi dalil bahwa yang dimaksudkan dengannya adalah seluruh makna yang terkandung di dalamnya. 
Karena seperti halnya sebuah kata tidak mustahil memiliki sejumlah makna, maka tidak mustahil pula sebuah huruf memiliki sejumlah makna yang berbeda-beda.


Wallahualam bi showab

Tafsir At Thabari

Comments