Sumber gambar : ChatGPT
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ( Al Baqarah 148)
Penakwilan firman Allah : وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا (Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.)
Abu Ja'far mengatakan: firman Allah وَلِكُلِّ artinya setiap pemeluk agama, kata agama dibuang dan cukup dengan menggunakan petunjuk kata. Sebagaimana riwayat berikut:
Dari Muhammad bin Amr menceritakan kepada saya, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, katanya: Isa menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, tentang firman Allah وَلِكُلِّ وَجْهَةُ katanya: setiap penganut agama
Dari Al Mutsanna menceritakan kepada kami, katanya: Ishaq menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Abi Ja'far menceritakan kepada kami, dari Ayahnya, dari Rabi', firman Allah وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا artinya orang-orang Yahudi mempunyai kiblat, ke arah kiblat itulah yang mereka hadapi;
dan orang-orang Nashrani mempunyai kiblat, ke arah kiblat itulah yang mereka hadapi, Allah telah memberi petunjuk kepada kalian, yaitu kiblat yang menjadi kiblat-Nya".
Dari Qasim menceritakan kepada kami, katanya: Husain menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan kepadaku, dari Ibnu Juraij, katanya: وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ولكل artinya setiap pemeluk agama Yahudi dan Nashrani.
Ibnu Juraij berkata: kata Mujahid: setiap pemeluk agama.
Dari Yunus menceritakan kepadaku, katanya: Ibnu Wahb memberitahukan kepada kami, katanya: Ibnu Zaid firman Allah وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيها katanya: orang-orang Yahudi memiliki kiblat, orang Nashrani pun demikian dan kalian juga memiliki kiblat; yang dimaksud Tuhan dalam ayat ini adalah orang-orang muslim.
Dari Muhammad bin Sa'd menceritakan kepadaku, katanya: Ayahku menceritakan kepadaku, katanya: Pamanku menceritakan kepadaku, katanya: Ayahku menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas, firman Allah وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا artinya pemeluk agama; setiap kiblat yang mereka sukai, lalu Allah menghadapkan ke arah kiblat orang-orang mukmin, dan Allah berfirman: فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعُ عَلِيمٌ
Dari Musa bin Harun menceritakan kepadaku, katanya: Amr bin Hammad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami, dari As-Suddi, firman Allah وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا katanya: setiap kaum memiliki kiblat, arah mereka menghadap
Takwil ayat di atas menurut pendapat ini, "Dan setiap agama memiliki kiblat, arah mereka menghadap dan menatap.
Ulama lain berpendapat seperti riwayat berikut:
Dari Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, katanya: Ma'mar memberitahukan kepada kami, dari Qatadah, firman Allah وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا katanya: itulah shalat kalian dengan menghadap ke arah Baitul Maqdis dan shalat mereka yang menghadap Ka'bah".
Takwil ayat ini menurut pendapat ini, setiap arah, ke mana kamu menghadap, wahai Muhammad, itulah kiblat, arah hamba-hamba-Nya menghadap. Adapun kata الوجهة berbentuk isim masdar seperti kata المشية القعدة dan takwilnya, diharapkan ke arah kiblat dalam menjalankan shalat.
Dari Muhammad bin Amr menceritakan kepada saya, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, katanya: Isa menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, katanya: وجهة berarti kiblat
Dari Al Mutsanna menceritakan kepada saya, katanya: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami, katanya: Syibli menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid dengan riwayat yang sama.
Dari Al Mutsanna menceritakan kepadaku, katanya: Ishaq menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Abi Ja'far menceritakan kepada kami, dari Ayahnya, dari Rabi', firman وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ yakni arah.
Dari Yunus menceritakan padaku, katanya: Ibnu Wahb memberitahukan kepada kami, katanya: Ibnu Zaid berkata: kata وجهة berarti kiblat.
Dari Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, katanya: Jarir menceritakan kepada kami, katanya: Aku berkata kepada Mansur tentang firman Allah : وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا katanya kita membaca ولكل جعلنا قبلة يرضونها (setiap arah, Kami menjadikannya sebagai kiblat)
Adapun firman Allah هُوَ مُوَلِّيها yaitu berpaling ke arah yang dihadapannya.
Dari Muhammad bin Amr menceritakan kepadaku, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, katanya: Isa menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, firman Allah هُوَ مُوَلّيها :katanya yaitu menghadapnya.
Dari Al Mutsanna menceritakan kepada saya, katanya: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami, katanya: Syibli menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid dengan riwayat yang sama.
Arti التولية yaitu الإقبال menghadap seperti kata انصرف إلى berarti أقبل إلى : kata الإنصراف (berpaling) yang digunakan berarti berpaling dari sesuatu, seperti kata انصرف إلى الشيئ menghadap dalam keadaan berpaling dari sesuatu.
Begitu juga kata وليت عنه إذا أدبرت عنه dikatakan lagi kata وليت عنه berarti menghadap dalam membelakangi.
Bentuk fi'il التولية dalam firman Allah هُوَ مُوَلِّهَا merujuk pada kata كل dan هو yang menyertai kata موليها adalah kata كل
Jadi makna ayat diatas, dan setiap pemeluk agama memiliki kiblat sendiri, mereka semua menghadapkan wajah ke arah kiblat tersebut.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan lainnya, mereka membaca ayat itu dengan kata-kata هو مولاها berarti ia menghadap ke arahnya, jadi ayat ini -menurut bacaan ini- isim fa'il tidak disebut, kalau fa 'ilnya disebut maka akan menjadi seperti ini: dan setiap orang yang memiliki agama, Allah akan menghadapkan (condong) ke arahnya.
Sebagian lain membaca ayat tersebut, وَلكُلِّ وجهة dengan tanwin dihilangkan dan membentuk idhafah. Bacaan ini tidak benar, jika dibaca demikian maka bentuk khabarnya tidak sempurna, susunan kata itu tidak mengandung arti; bacaan seperti ini tidak mungkin berasal dari Allah SWT.
Bacaan yang tepat dalam firman Allah وَلِكُلِّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا artinya, setiap kiblat dan arah, semua itu akan dijadikan hadapan, pendapat ini didukung para Qurra', selain pendapat ini berarti salah; yang berasal dari naqli berarti dijadikan hujjah, sedangkan yang berasal dari orang-orang ini bisa lupa dan salah-maka tidak boleh bertentangan dengan dalil naqli.
Penakwilan firman Allah: فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ (Maka berlomba- lombalah (dalam membuat) kebaikan)
Abu Ja'far berkata: firman Allah فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ artinya bergegaslah dan bersegeralah; diambil dari kata الإستباق yakni segera dan gegas. Sebagaimana riwayat berikut:
Dari Al Mutsanna menceritakan kepadaku, katanya: Ishaq menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Abi Ja'far menceritakan kepada kami, dari Ayahnya, dari Rabi', firman Allah فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ نام katanya: bergegaslah mengerjakan amal kebaikan
Dan firman Allah فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ artinya Wahai orang-orang mukmin!
Aku telah menjelaskan kebenaran itu kepada kalian, menunjukkan kiblat kalian yang orang-orang Yahudi, Nashrani dan pemeluk agama lain telah tersesat (tidak menghadap ke arah kiblat), maka dari itu bergegaslah mengerjakan amal kebaikan sebagai rasa syukur kepada Tuhan kalian dan tingkatkan (kebaikan itu) di dunia demi akhirat; Aku juga menjelaskan jalan keselamatan, tidak ada alasan untuk bersikap ceroboh, menjaga untuk selalu menghadap kiblat, jangan kalian sia-siakan seperti umat-umat terdahulu yang akan menyeret kalian pada kesesatan seperti umat-umat itu.
Dari Muhammad bin Mu'adz menceritakan kepada kami, katanya: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami, katanya: Sa'id menceritakan kepada kami, dari Qatadah, firman Allah فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ katanya: jangan mengungguli kiblat kalian.
Dari Yunus menceritakan padaku, katanya: Ibnu Wahb memberitahukan kepada kami, katanya: Ibnu Zaid berkata tentang firman Allah فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ katanya: amal perbuatan yang baik.
Penakwilan firman Allah أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari berakhir). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.)
Abu Ja'far mengatakan: makna firman Allah أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا : di tempat dan dataran manapun akan dibinasakan, Allah akan mengumpulkan kalian semua di Hari Kiamat kelak إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu), sebagaimana riwayat berikut:
Dari Aku mendapatkan cerita dari 'Mamar dari Hasan, katanya, Ibnu Abi Ja'far menceritakan kepada kami, dari Ayahnya, dari Rabi', firman Allah إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ katanya: dimanapun kalian berada, Allah akan mengumpulkan kalian di hari Kiamat kelak.
Dari Musa menceritakan kepada kami, katanya: Amr bin Hammad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami, dari As-Suddi, firman Allah أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا maksudnya di Hari Kiamat.
Abu Ja'far mengatakan: dalam ayat ini Allah mendorong kepada orang-orang mukmin agar semangat taat beribadah, meningkatkan amal kebaikan di dunia untuk bekal di akhirat. Allah berfirman kepada mereka: maka berlomba-lombalah melakukan amal ibadah dengan taat beribadah kepada Tuhan kalian, mematuhi perintah Tuhan, yakni menghadap ke arah kiblat Ibrahim dan syariat agamanya. Allah akan mengumpulkan kalian, orang-orang yang menolak kiblat, agama dan syariat kalian; semuanya akan dikumpulkan di Hari Kiamat dari bumi manapun kalian berada sampai Allah akan membalas amal kebaikan kalian dengan kebaikan pula dan orang yang beramal kejahatn, juga akan menerima balasan dan siksaan.
Adapun firman Allah إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
artinya Allah Maha Kuasa mengerjakan segala yang dikehendaki, termasuk mengumpukan kalian setelah mati, membangkitkan dari alam kubur di bumi manapun kalian dimakamkan; maka dari itu, bergegaslah mengerjakan amal kebaikan sebelum ajal menjemput kalian demi hari kalian akan dibangkitkan kembali dan dikumpulkan di padang makhsar.
Sumber : Tafsir At Thabari 638 sd 653
Comments
Post a Comment