وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ
خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar kamu bertakwa". ( Al Baqarah 63)
Penakwilan firman Allah: وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَقَكُمْ
(dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kalian)
Abu Ja'far berkata: Kata الميثاق berarti janji, baik dengan sumpah, perjanjian, atau dengan yang lainnya. Dan yang dimaksud dengan janji yang diambil oleh Allah atas mereka pada ayat ini adalah janji yang tersebut dalam firman-Nya:
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” (Qs. Al Baqarah [2]: 83).
Sebab pengambilan janji di atas mereka adalah seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Zaid dalam riwayat berikut:
Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan padaku, katanya: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrahman bin Zaid berkata, ketika Musa kembali dari menerima Taurat dalam Al Alwah, maka ia berkata kepada kaumnya: sesungguhnya dalam Al Alwah ini terdapat Kitab Allah, berisi perintah-Nya dan larangan-Nya atas kalian. Maka mereka berkata, "Siapa yang percaya dengan ucapanmu? Tidak, kami tidak percaya sebelum melihat Allah dengan mata kepala sendiri dan Dia berfirman kepada kami: ini adalah Kitab-Ku, maka ambillah ia! Kenapa Dia tidak berbicara kepada kami seperti Dia berbicara kepada wahai Musa? Ia berkata, maka murkalah Allah dan datanglah halilintar menyambar mereka hingga mereka semua binasa.
Ia berkata, kemudian Allah menghidupkan mereka kembali, dan Musa berkata kepada mereka, "Ambillah Kitab Allah ini!" Mereka menjawab, "Tidak." Musa berkata, "Apa yang telah menimpa kalian?" Mereka menjawab, "Kami telah mati, kemudian dihidupkan kembali." Musa berkata, “Ambillah Kitab Allah ini!” Mereka menjawab, "Tidak." Maka Allah mengirimkan malaikat-Nya dan hendak menimpakan gunung di atas mereka, maka dikatakan kepada mereka, "Tahukah kalian, apa ini?" Mereka menjawab, “Ya, ini gunung Thursina.” Musa berkata, "Ambillah Kitab Allah ini! dan jika kalian enggan, maka kami akan melemparkannya ke atas kalian!" Ia berkata, "Maka mereka pun mengambil janji." Ia lalu membaca firman Allah,
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” (Qs. Al Baqarah [2]: 83).
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُونَ أَنْفُسَكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.(Qs. Al Baqarah [2]: 84).
ثُمَّ أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَىٰ تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ ۚ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَٰلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ
Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.(Qs. Al Baqarah [2]: 85).
Ia berkata, “Kalau saja mereka bersedia mengambil dari awal, niscaya mereka tidak diminta untuk berjanji.”
Penakwilan firman Allah: وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الصُّورَ (dan Kami angkat gunung (Thursina) di atas kalian)
Abu Ja'far berkata: Dalam perkataan Arab kata الطور berarti gunung.
Seperti ucapan seorang penyair:
دَانَى جَنَاحَيْهِ مِنَ الطُّوْرِ فَمَرَّ # تَقَضَّي الْبَازِي إِذَا الْبَازِي كَسَرْ
Dan ada pula yang mengatakan ia adalah nama gunung itu sendiri. Dan disebutkan bahwa ia adalah gunung yang dijadikan oleh Musa sebagai tempat bermunajat kepada Allah. Dan dikatakan pula ia adalah gunung yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan saja. Ada pula seseorang yang mengatakan bahwa ia adalah gunung apa saja:
Dari Muhammad bin Amr Al Bahili menceritakan kepadaku, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, katanya: Isa bin Maimun menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Abi Najih, dari Mujahid, ia berkata, "Musa memerintahkan kepada kaumnya agar masuk pintu dengan bersujud dan mengatakan, حطة dimana pintu direndahkan agar bersujud, namun tidak juga mereka bersujud, bahkan masuk dengan mengedepankan bokongnya sambil mengatakan حنطة, maka diangkatlah gunung itu atas mereka. Ia berkata, "Gunung dicabut dari dasarnya lalu diangkat atas mereka layaknya tenda.
Dan kata الطور dalam bahasa Suryaniah berarti gunung, untuk menakut-nakuti atau merasa ketakutan-Abu Ashim ragu- lalu mereka masuk dengan bersujud sambil merasa ketakutan dan mata mereka tertuju ke arah gunung tersebut, yaitu gunung dimana Allah menampakkan Dzat- Nya kepada Musa AS.
Dari Al Mutsanna bin Ibrahim menceritakan kepadaku, katanya: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami dari Syibil bin Ubad, dari Abdullah bin Abi Najih, dari Mujahid ia berkata, gunung diangkat atas mereka seperti awan, lalu dikatakan kepada mereka: pilih antara beriman atau gunung ini ditimpakan atas kalian! Maka mereka pun beriman. Dan dalam bahasa Suryaniah kata الطور berarti gunung.
Dari Bisyr bin Mu'adz menceritakan kepada kami, katanya: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami, katanya: Şa'id menceritakan kepada kami dari Qatadah tentang firman Allah : وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ ia berkata, الطُّوْرُ adalah gunung, ia berdiri kokoh lalu diangkat di atas kepala mereka, seraya berfirman, "Pilih mengambil perintah-Ku atau Aku melempar gunung ini atas kalian.
Dari Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, katanya: Ma'mar memberitahukan kepada kami dari Qatadah tentang firman Allah: وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الصُّورَ ia berkata, الطُّوْرُ adalah gunung yang dicabut oleh Allah, lalu ditimpakan atas mereka, seraya berfirman: خُذُوا مَا ءَاتَيْنَكُم بِقُوَّةٍ lalu mereka pun mengambilnya.
Dari Al Mutsanna bin Ibrahim bercerita, katanya: Adam Al Asqalani menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ja'far menceritakan kepada kami dari Rabi' bin Anas dari Abul Aliyah tentang firman Allah: وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الصُّورَ ia berkata, “Diangkatkan gunung atas mereka untuk menakut-nakuti mereka.
Dari Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: Ubay menceritakan kepada kami dari An-Nadhar dari Ikrimah ia berkata, الطَّوْرُ adalah gunung.
Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan padaku, katanya: Amr bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi, ia berkata, “Ketika mereka enggan bersujud mengikuti perintah Allah, maka Allah memerintahkan kepada gunung agar menimpa mereka, hingga mereka melihatnya lalu pingsan dan jatuh bersujud di sebelah sisi dan melihat dengan sebelah sisi yang lain, lalu
Allah mengasihani mereka dan mengangkatnya dari mereka, dan itulah makna firman Allah: وَإِذْ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظَلَّةٌ dan firman-Nya : 68. وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ *
Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan padaku, katanya: Ibnu Wahb memberitahukan kepada kami, katanya: Ibnu Zaid berkata, dalam bahasa Suryaniah gunung disebut : الطور
Dan sebagian mereka mengatakan bahwa الطَّرْرُ adalah nama gunung tempat Musa bermunajat kepada Allah. Seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:
Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, katanya: Al Husain menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan padaku dari Ibnu Juraij, ia berkata, Ibnu Abbas berkata الطَّور adalah gunung tempat diturunkannya Taurat kepada Musa, dimana bani Israil berada di bawahnya.
Ibnu Juraij berkata: Atha' berkata kepadaku: gunung diangkat di atas bani Israil seraya berfirman: Pilih beriman kepadanya atau gunung ini ditimpakan atas kalian, dan itulah makna firman Allah: . وَإِذْ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ
Sebagian mereka mengatakan, الطَّرْرُ adalah gunung yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:
Dari Al Minjab bin Al Harits menceritakan kepada kami, katanya: Bisyr bin Umarah menceritakan kepada kami dari Abu Rauq, dari Adh-Dhahák, dari Ibnu Abbas tentang firman Allah : وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ ia berkata, الطُّور adalah gunung yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, sedang yang tidak menumbuhkan tumbuh-tumbuhan tidak disebut الطور
Penakwilan firman Allah: خُذُواْ مَا وَآتَيْنَكُم بِقُوَّةٍ (Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepada kalian)
Abu Ja'far berkata: Ahli bahasa berselisih pendapat mengenai
Penawilan ayat ini. Ulama Basrah mengatakan bahwa dalam ayat ini terdapat kalimat yang dibuang dengan indikasi dzahir ayat, dan penakwilannya: dan telah Kami angkat gunung atas kalian (dan kami katakan kepada kalian:) pegang teguhlah apa yang diberikan kepada kalian, (dan jika tidak, maka Kami akan menimpakannya atas kalian).
Sedangkan ulama Kufah mengatakan, pengambilan janji adalah suatu kata, jadi tidak perlu mengatakan bahwa ada kata yang disembunyikan sehingga terdapat dua kata, akan tetapi setiap kata yang berbeda hendaknya disertai kata أن seperti firman Allah:
إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنذِرْ قَوْمَكَ (Qs Nuuh [71]: 1). Ia berkata, dan boleh saja أن dihapuskan.
Abu Ja'far berkata: Yang benar menurut kami, bahwa setiap perkataan yang diucapkan dan maknanya telah dimengerti, maka ia telah dianggap cukup tanpa harus menambahkan kalimat yang lain. Dan yang dimaksud dengan firman-Nya خُذُوا مَا وَاتَيْسَكُم بِقُوَّةٍ yaitu: peganglah apa yang Kami perintahkan dalam Taurat ini dengan teguh. Demikian seperti diceritakan dalam riwayat berikut:
Dari Ibrahim bin Basysyar menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Uyainah menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, katanya: Isa menceritakan kepada kami dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid tentang firman Allah: خُذُواْ مَا ءَاتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ ia berkata, "Kerjakanlah apa yang ada di dalamnya."73
DariAl Mutsanna bin Ibrahim menceritakan kepadaku, katanya: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami dari Syibil bin Ubad dari Abdullah bin Abi Najih dari Mujahid riwayat yang sama.
Dari Al Mutsanna bin Ibrahim bercerita, katanya: Adam Al Asqalani menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ja'far menceritakan kepada kami dari Rabi' bin Anas dari Abul Aliyah tentang firman Allah: خُذُوا مَا ءَاتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ ia berkata, "Dengan ketaatan."
Dari Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, katanya: Ma'mar memberitahukan kepada kami dari Qatadah mengenai firman Allah: خُذُواْ مَا ءَاتَيْنَكُم بِقُوَّةٍ ia berkata, "Peganglah teguh-teguh, jika tidak, maka Aku akan melemparkannya ke atas kalian." Ia berkata, “Lalu mereka berjanji akan memegangnya dengan teguh.”
dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan kepadaku, katanya: Amr bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi tentang firman Allah : خُذُوا مَا ءَاتَيْنَكُم بِقُوَّةٍ
maksudnya, “Dengan teguh dan sungguh-sungguh.”
Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan padaku, katanya: Ibnu Wahb memberitahukan kepada kami, katanya: Abdurrahman bin Zaid berkata, خُذُوا مَا ءَاتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ
ia berkata, bahwa ujungnya: ambillah Kitab (Taurat) yang membawa Musa dengan jujur dan benar.
Jadi, penawilan ayat ini adalah: pegang teguhlah kewajiban-kewajiban yang Kami tetapkan atas kalian dalam Kitab ini, terimalah ia dan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh serta janganlah sekali-kali memperkirakan remeh.
Penakwilan firman Allah: وَاَذْكُرُواْ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kalian bertaqwa)
Penakwilannya: dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa. Seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:
Dari Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Ishaq bercerita dari Daud bin Al Hushain, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah: لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ia berkata, “Terlepas dari perilaku kalian.
Dari Al Mutsanna bin Ibrahim menceritakan kepadaku, katanya: Adam Al Asqalani menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ja'far menceritakan kepada kami dari Rabi' bin Anas dari Abul Aliyah tentang firman Allah: وَاذْكُرُواْ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ia berkata, “Ingatlah selalu apa yang ada dalam Taurat. "
Dari Ammar bin Al Hasan menceritakan kepadaku, katanya: Abdullah bin Abi Ja'far menceritakan kepada kami dari bapaknya, dari Rabi' bin Anas tentang firman Allah : وَاذْكُرُواْ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
ia berkata, “Mereka diperintahkan mengerjakan apa yang ada di dalam Taurat. "
Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan padaku, katanya: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrahman bin Zaid berkata, وَأَذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ia berkata, kerjakanlah apa yang ada di dalamnya dengan penuh ketaatan kepada Allah dan jujur. Ia berkata, "Ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, janganlah kalian lupa dan jangan kalian lalaikan."
Sumber : Tafsir At Thabari
Comments
Post a Comment