Siti Hawa dan pohon Larangan ( namanya ??) ( Albaqarah 35 )

 




وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ


Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. ( Albaqarah 35 )

Penakwilan firman Allah : وَقُلْنَا يَتَقَادَمُ أَسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ 

“Dan Kami berfirman: 'Wahai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini.'

Abu Ja'far berkata: Dalam ayat ini terdapat bukti yang jelas di atas Pendapat Iblis yang mengatakan bahwa Iblis dikeluarkan dari surga setelah berlaku sombong dengan tidak mau bersujud kepada Adam, dimana ia telah didiami oleh Adam sebelum Iblis diturunkan ke bumi. Tidakkah kalian mendengar firman Allah:

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. ( Albaqarah 35 )

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ

Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan". ( Albaqarah 36 )

Jadi, jelas bahwa upaya Iblis menggelincirkan Adam dari menaati Allah adalah setelah ia dilaknat oleh Allah karena enggan bersujud kepada Adam, karena Malaikat diperintahkan untuk bersujud setelah ditiupkan ruh dalam jasad Adam, dan ketika itulah Iblis enggan bersujud akhirnya Allah melaknatnya. disampaikan penjelasan riwayat- riwayat berikut:    

Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan padaku, katanya: Amru bin Hamad ceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi tentang berita yang disebutkannya dari Malik, dan dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas, dan dari Murrah Al Hamdani dari Ibnu Mas'ud, dan di rumah Allah, sahabat Rasulullah SAW: Iblis bersumpah dengan nama Allah akan menjerumuskan Adam dan anak keturunannya serta istrinya kecuali hamba-hamba-Nya yang shalih, jadi sudah ya dilaknat oleh Allah di hari kiamat. hari surga dan hari berikutnya. Anakku, dan Allah mengajarkan seluruh nama-nama kepada Adam.”

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah bin Al Fadhl menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishak, dia berkata: Ketika Allah selesai mencela Iblis karena enggan menaati-Nya dan melaknatnya kemudian mengusirnya dari surga, maka Dia menghadap kepada Adam setelah ia diajari seluruh nama-nama, lalu berfirman: يَتَقَادَمُ أَنْبِعْهُم بِأَسْمَابِهِمْ "Wahai Adam beritahukan kepada mereka nama-nama benda ini82" Kemudian, para mufassir berbeda pendapat tentang proses penciptaan Hawa dan kapan ia dikawinkan dengan Adam. Adapun Ibnu Abbas berpendapat seperti berikut:

Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan padaku, katanya: Amru bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi tentang berita yang disebutkannya dari Malik, dan dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas, dan dari Murrah Al Hamdani dari Ibnu Mas'ud, dan dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW: lalu Iblis dikeluarkan dari surga setelah ia dilaknat, dan Ditempatkanlah Adam dalam surga, lalu ia berjalan-jalan di dalamnya dengan rasa asing tanpa ada istri yang menemaninya. Lalu ia tertidur dan bangun, tiba-tiba terdapat seorang perempuan yang duduk di sisi kepalanya yang diciptakan dari tulang rusuknya, maka ia pun bertanya kepadanya: siapakah kamu? ia menjawab: imra'ah (perempuan). Ia bertanya: "Untuk apa (siapa) yang kamu ciptakan?" Ia menjawab: "Untukmu."

Malaikat bertanya kepadanya untuk melihat sampai dimana ilmunya, siapa namanya wahai Adam? Ia menjawab: Hawa. Malaikat bertanya, “Kenapa kamu namai Hawa?” Ia menjawab, "Karena ia diciptakan dari makhluk yang hidup." Maka Allah berfirman kepadanya:

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. ( Albaqarah 35 )

yang zhalim." Riwayat ini mengindikasikan bahwa Hawa diciptakan sesudah Adam menempati surga, lalu ia dijadikan sebagai istrinya.

Namun sebagian mufassir berpendapat lain, seperti disebutkan dalam riwayat berikut:

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah bin Al Fadhl menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishak, dia berkata: Ketika Allah selesai mencela Iblis karena enggan menaati-Nya dan melaknatnya kemudian mengusirnya dari surga, maka Dia menghadap Adam setelah dia diajari seluruh nama-nama, lalu berfirman:

 قَالَ يَتَقَادَمُ أَنْبِئْهُم بِأَسْمَابِهِمْ 

“Wahai Adam menyampaikan kepada mereka nama-nama benda ini. Ia berkata: kemudian Adam mendengus-seperti yang kami dengar dari ahli kitab dari riwayat Ibnu Abbas dan yang lainnya- kemudian Allah mengambil satu tulang rusuk darinya di bagian kiri dan mengisinya dengan daging, sedang Adam masih tertidur dan tidak terbangun sampai Allah selesai menciptakan Hawa sebagai istri dari tulang rusuknya dan menyempurnakan penciptaannya. Lalu Adam terbangun dan mendapatinya telah berada di sisinya, maka ia pun berkata seperti cerita mereka wallahu a'lam: dagingku, darahku dan istriku.

Setelah Allah mengawinkan Adam di sana dan menjadikannya sebagai penenang dirinya, maka Allah berfirman kepadanya:


وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. ( Albaqarah 35 )

Abu Ja'far berkata: Dalam bahasa Arab seorang istri disebut dengan

زَوْجٌ dan زَوْجَةٌ akan tetapi mereka lebih sering menggunakan kata زَوْجَةٌ " daripada kata زوج. ada yang berpendapat bahwa kata زَرْجٌ adalah bahasa Azd Syanu'ah. Adapun untuk seorang suami semuanya sepakat menyebutnya dengan زَوْجُ الْمَرْأَة

Penakwilan firman Allah: وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا 

"Dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kalian sukai."

Abu Ja'far berkata: Kata رَغَدًا adalah berarti kehidupan yang lapang dan makmur.

Seperti dijelaskan dalam riwayat-riwayat berikut:

Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan kepadaku, katanya: Amru bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami, dari As-Suddi tentang berita yang disebutkannya, dari Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah Al Hamdani, dari Ibnu Mas'ud, dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW : 

وَكُلًّا مِنْهَا رَغَدًا 

"Dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik." Dia berkata: kata الرغد artinya banyak dan baik.

Dari Muhammad bin Amru Al Bahili menceritakan kepadaku, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, katanya: Isa bin Maimun menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Abi Najih dari Mujahid tentang firman- Nya: وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا "Dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik. "Dia berkata: Tiada dihitung

Dari Al Mutsanna bin Ibrahim menceritakan padaku, katanya: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami dari Syibl bin Ubad dari Abdullah bin Abi Najih dari Mujahid dengan kisah yang sama sepertinya.

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Hikam menceritakan kepada kami, dari Anbasah, dari Muhammad bin Abdurrahman, dari Al Qasim bin Abi Bazzah, dari Mujahid tentang firman Allah: وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا "Dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik." Maksudnya, tidak terhitung.

Dari Al Minjab bin Al Harits menceritakan kepada kami, katanya: Bisyr bin Umarah menceritakan kepada kami, dari Abu Rauq, dari Adh-Dhahak. dari Ibnu Abbas dia berkata, وَكُلًا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا "Dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kalian suka." Maksudnya, kehidupan yang luas.

Jadi makna ayat ini: "Kami berfirman: wahai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah kalian berdua dari makanan-makanan surga yang banyak lagi baik dimana saja kalian sukai." Seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Bisyr bin Mu'adz Al Aqadi menceritakan kepada kami, katanya: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami dari Sa'id dari Qatadah tentang firman Allah :

وَقُلْنَا يَتَادَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمًا 

"Dan Kami berfirman: 'Wahai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kalian sukai"." Dia berkata: Bahwa cobaan yang ditetapkan atas manusia telah ditetapkan atas Adam sebelumnya, dimana Allah menghalalkan baginya segala makanan di surga yang banyak dan baik agar dimakannya sesuka hatinya, dan masih saja ia dicoba hingga melanggar larangan-Nya.

Penakwilan firman Allah: وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ “Dan janganlah kalian mendekati pohon ini."

Abu Ja'far berkata: Kata الشَّجَرَةُ dalam bahasa Arab berarti setiap yang berdiri diatas batang, seperti firman Allah: 

وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ "Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada- Nya." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 6).

Kemudian para mufassir berbeda pendapat tentang buah pohon apa yang Adam dilarang memakannya. Sebagian mereka berpendapat bahwa ia adalah sunbulah, yaitu jenis tumbuhan yang berbau wangi. Seperti riwayat berikut:

Dari Muhammad bin Ismail Al Ahmasi menceritakan padaku, katanya: Abdul Hamid Al Hamani menceritakan kepada kami dari Nadhr dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dia berkata: Pohon yang Adam dilarang memakan buahnya adalah sunbulah".

Dari Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepadaku, Husyaim menceritakan kepada kami, Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: Imran bin Utaibah semuanya menceritakan kepada kami dari Hushain, dari Abu Malik tentang firman Allah : وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ "Dan janganlah kalian mendekati pohon ini." Ia adalah sunbulah.

Dari Muhammad bin Bisyr menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Mahdi menceritakan kepada kami dan Ahmad bin Ishak Al Ahwazi menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Sufyan menceritakan kepada kami, dari Hushain,

dari Abu Malik dengan riwayat yang sama sepertinya.

Dari Abu Karib dan Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ibnu Idris menceritakan kepada kami, katanya: aku pernah mendengar kata ayahku, dari Ibnu Athiyah tentang firman Allah: وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ “Dan janganlah kalian mendekati pohon ini." Dia berkata: Yaitu sunbulah" "

Dari Bisyr bin Mu'adz Al Aqadi menceritakan kepada kami, katanya: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami, dari Sa'id, dari Qatadah, dia berkata: Pohon yang Adam dilarang mendekatinya adalah sunbulah"

Dari Al Mutsanna bin Ibrahim menceritakan kepadaku, katanya: Muslim bin Ibrahim menceritakan kepada kami, katanya: Al Qasim menceritakan kepada kami, katanya: seorang laki-laki dari Bani tamim menceritakan kepadaku bahwa Ibnu Abbas mengirim surat kepada Abu Jild bertanya tentang pohon yang dimakan oleh Adam dan pohon yang taubatnya diterima padanya? Maka Abul Jild membalasnya dan mengatakan: Anda bertanya kepadaku tentang pohon yang Adam dilarang darinya, yaitu Sunbulah, dan bertanya kepadaku tentang pohon yang Adam bertaubat padanya, yaitu Zaitunah".

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah bin Al Fadhl menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ishak, dari seorang alim, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Pohon yang Adam dilarang darinya adalah gandum" "

Dari Al Mutsanna bin Ibrahim bercerita, katanya: Ishak menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Uyainah dan Ibnu Al Mubarak memberitahukan kepada kami, dari Al Hasan bin Umarah dari Manhal bin Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dia berkata: Pohon yang Allah melarang Adam dan istrinya dari mendekatinya adalah sunbulah" "

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah bin Al Fadhl menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ishak, dari sebagian penduduk Yaman, dari Wahab bin Munabbih Al Yamani, dia berkata: Yaitu gandum, akan tetapi satu biji gandum di surga besarnya adalah seperti seekor sapi, lebih lembut dari keju, lebih manis dari madu, dan ahli Taurat mengatakan: ia adalah gandum.

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah bin Al Fadhl menceritakan kepada kami, katanya: Muhammad bin Ishak menceritakan padaku, dari Ya'qub bin Utbah, ia pernah mendengar bahwa ia adalah pohon yang menyebabkan Malaikat kekal

Dari Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Yaman menceritakan kepada kami, dari Jabir bin Yazid bin Rifa'ah, dari Muharib bin Ditsar dia berkata: ia adalah sunbulah.

Dari Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: Abu Usamah menceritakan kepada kami dari Yazid bin Ibrahim dari Al Hasan dia berkata: yaitu sunbulah yang dijadikan Allah sebagai rezeki bagi keturunannya di dunia.

Sebagian mufassir mengatakan bahwa ia adalah pohon anggur. Seperti penjelasan riwayat berikut:

Dari Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: Abdullah menceritakan kepada kami, dari Israil, dari As-Suddi, dari orang yang menceritakan kepadanya, dari Ibnu Abbas, dia berkata: ia adalah anggur

Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan kepadaku, katanya: Amru bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi tentang berita yang disebutkannya, dari Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah Al Hamdani, dari Ibnu Mas'ud, dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW :

 وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ "Dan janganlah kalian mendekati pohon ini." Maksudnya, anggur, dan orang Yahudi mengaku bahwa itu adalah biji gandum 

Dari Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: Amru bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami, dari As-Suddi, dia berkata: Pohon yang dimaksud adalah anggur .

dari Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, katanya: Husyaim menceritakan kepada kami, dari Mughirah, dari Sya'bi, dari Ja'dah bin Hubairah tentang firman Allah: وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ "Dan janganlah kalian mendekati pohon ini." Maksudnya, anggur

Dari Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: ayahku menceritakan kepadaku dari Khallad Ash-Shaffar10%, dari Bayan, dari Sya'bi, dari Ja'dah bin Hubairah tentang firman Allah : وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ "Dan janganlah kalian mendekati pohon ini." Yaitu, anggur .

Dari Ibnu Al Mutsanna menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein menceritakan kepadaku, katanya: Khalid Al Wasiti menceritakan kepada kami, dari Bayan, dari Sya'bi, dari Ja'dah bin Hubairah tentang firman Allah: وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ "Dan janganlah kalian mendekati pohon ini. "Yaitu, anggur.

Dari Ibnu Hamid dan Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: Jarir menceritakan kepada kami, dari Mughirah, dari Sya'bi, dari Ja'dah bin Hubairah, dia berkata: Pohon yang Adam dilarang mendekatinya adalah pohon arak."

Dari Ahmad bin Ishak menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ahmad Az- Zubairi menceritakan kepada kami, katanya: Ibad bin Al Awwam menceritakan kepada kami, katanya: Sufyan bin Husein menceritakan kepada kami dari Ya'la bin Muslim dari Sa'id bin Jubair tentang firman Allah : وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ "Dan janganlah kalian mendekati pohon ini. "Yaitu anggur.

Dari Ahmad bin Ishak menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, katanya: Sufyan menceritakan kepada kami, dari As-Suddi, ia berkata: Yaitu anggur'".

Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan padaku dari Abu Ma'syar dari Muhammad bin Qais dia berkata: Anggur.

Sebagian yang lain berkata: Bahwa ia adalah pohon tin, seperti riwayat berikut:

Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan padaku dari Ibnu Juraij dari sebagian sahabat Rasulullah SAW, dia berkata: Pohon tin.

Abu Ja'far berkata: Menurut kami, Allah hanya memberitahukan kepada para hamba-Nya bahwa Adam dan istrinya telah memakan buah dari pohon yang dilarang memakannya, sehingga dengan demikian ia telah dianggap berdosa setelah dijelaskan kepadanya pohon yang ditentukan oleh-Nya dalam firman-Nya : وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ "Dan janganlah kalian mendekati pohon ini." Namun Allah tidak menjelaskan kepada para hamba-Nya, apa nama pohon tersebut, baik secara tekstual maupun kontekstual. Seandainya mengetahui nama pohon tersebut dianggap perlu oleh Allah karena dapat mengundang keridhaan-Nya, niscaya Allah akan menjelaskannya kepada kita, sebagaimana Dia menjelaskan sejumlah perkara dimana orang yang mengetahuinya akan memperoleh keridhaan- Nya.

Yang benar menurut kami bahwa Allah telah melarang Adam dan istrinya memakan pohon tertentu dari pohon-pohon surga, lalu keduanya melanggar larangan tersebut dengan memakannya, dan tidak perlu bagi kita untuk mengetahui apa pohon tersebut, karena Allah tidak menjelaskannya kepada kita, baik melalui Al Qur'an maupun As-Sunnah, lalu darimana kita mengetahuinya?! Ada yang mengatakan pohon gandum, ada pula yang mengatakan pohon anggur, dan ada yang mengatakan: pohon tin, dan boleh jadi ia salah satu diantaranya, namun yang jelas bahwa mengetahui dan tidak mengetahuinya tidak dianggap untung rugi.

Penakwilan firman Allah :

وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ 

"Dan janganlah kalian mendekati pohon ini, yang menyebabkan kalian berdua termasuk orang-orang yang zhalim."

Abu Ja'far berkata: Para ahli bahasa berbeda pendapat tentang penawilan ayat ini.

Ahli Kufah mengatakan: penakwilannya : وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَة “Dan janganlah kalian mendekati pohon ini. "Karena jika kalian mendekatinya maka kalian termasuk orang-orang yang zhalim, jadi bagian yang kedua kedudukannya sebagai jawaban atas balasan, dimana jawaban atas suatu balasan bagian pertamanya berfungsi, seperti perkataan Anda, "Jika Anda berdiri maka aku berdiri." Demikian juga firman-Nya: فتكون ketika huruf فاء berkedudukan syarat maka bagian pertama manshub dengannya dan dijadikan seperti kedudukan dalam me-manshub-kan kata kerja akan datang.

Adapun ahli Bashrah menakwilkan : لَا يَكُنْ مِنْكُمَا قَرْبُ هَذِهِ الشَّجَرَة فَأَنْ تَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ )Tidak dibenarkan bagi kalian mendekati pohon ini sehingga kalian menjadi orang-orang yang zhalim)." Menurut pendapat ini dalam ayat tersebut terdapat أن yang harus disembunyikan dan tidak boleh ditampakkan supaya pembicaraan menjadi benar. Namun penakwilan yang kedua ini tidak benar, karena menyalahi kesepakatan para mufassir.

Dan dalam firman-Nya: فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ “Yang menyebabkan kalian berdua termasuk orang-orang yang zhalim."

Terdapat dua sisi penawilan, pertama: فتكونا athaf atas وَلاَ تَقْرَبًا sehingga penawilannya menjadi : 

ولا تَقْرَبَا هَذه الشَّجَرَةَ وَلَا تَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ  ( Janganlah kalian mendekati pohon ini dan jangan pula menjadi orang-orang yang Dhalim dimana فتكونا menjadi majzum oleh وَلَا تقربا

Kedua : فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ "Yang menyebabkan kalian berdua termasuk orang-orang yang zhalim." Bermakna jawaban atas larangan, sehingga penakwilannya menjadi : وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةِ فَإِنَّكُمَا إِنْ قَرَبْتُمَا كُنْتُمَا مِنَ الظالمين janganlah kalian berdua mendekati pohon ini karena jika kalian mendekatinya maka kalian akan menjadi orang-orang yang zhalim), dimana فتكونا berkedudukan manshub.

Adapun firman-Nya: فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ "Yang menyebabkan kalian berdua termasuk orang-orang yang zhalim." Maknanya: sehingga kalian tergolong orang-orang yang melampaui batas. Maksudnya, jika kalian berdua mendekati pohon ini maka kalian dianggap telah mengikuti langkah orang

yang melampaui batasan-Ku dan melanggar larangan-Ku, dimana orang-or- ang yang zhalim adalah wali atas sebagian yang lain, sedangkan Allah Ta'ala adalah wali bagi orang-orang yang bertakwa. Dalam bahasa Arab kata الظلم (zhalim) asalnya bermakna meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Masih banyak lagi makna yang bercabang dari kata الظُّلْم  (zhalim) ini dimana kesemuanya kembali kepada makna 'menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya'. Nanti pada tempatnya insya Allah akan kami jelaskan makna-makna ini secara terperinci.


Wallahualam 

Sumber : Tafsir At Thabari

Comments