"Allah mengutus Malaikat Maut, lalu ia mengambil tanah yang manis dan asin, lalu darinya Adam diciptakan, dan karenanya ia dinamai Adam karena ia diciptakan dari permukaan bumi."
Dari Ahmad bin Ishak menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, katanya: Amru bin Tsabit menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari kakeknya dari Ali dia berkata,
"Sesungguhnya Adam diciptakan dari permukaan bumi, ada yang baik, shalih dan buruk, karena itu kamu lihat pada anak cuсипуа, ada yang baik dan ada yang buruk."
Dari Ahmad bin Ishak menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, katanya: Mis'ar menceritakan kepada kami, dari Abu Hashin dari Sa'id bin Jubair dia berkata,
خُلِقَ آدَمُ مِنْ أَدِيمِ الْأَرْضِ فَسُمِّيَ آدَمُ.
Dari Ibnu Al Mutsanna menceritakan kepada kami, katanya: Abu Daud menceritakan kepada kami, katanya: Syu'bah menceritakan kepada kami, dari Abu Hashin, dari Sa'id bin Jubair, dia berkata: Dinamakan Adam karena ia tercipta dari permukaan bumi."
Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan kepadaku, katanya: Amru bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi tentang berita yang disebutkannya dari Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah Al Hamdani, dari Ibnu Mas'ud, dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW:
إِنَّ مَلَكَ الْمَوْتِ لَمَّا
بَعَثَ لَيَأْخُذُ مِنَ الْأَرْضِ تُرْبَةَ
آدَمَ، أَخَذَ مِنْ وَجْهِ
الْأَرْضِ وَخَلَطَ فَلَمْ يَأْخُذُ
مِنْ مَكَانِ وَاحِدٍ، وَأَخَذَ
مِنْ تُرْبَةِ حَمْرَاء وَبَيْضَاء
وَسَوْدَاءَ، فَلذَلكَ خَرَجَ بَنُو
آدَمَ مُخْتَلِفِينَ، وَلِذَلِكَ سُمِّيَ آدَمُ، لأَنَّهُ
أُخِذَ مِنْ أَدِيمِ الْأَرْضِ.
"Ketika Malaikat Maut diutus untuk mengambilkan tanah sebagai bahan penciptaan Adam, ia mengambil dari permukaan bumi dan mencampurnya, ia tidak mengambil dari satu tempat, ia mengambil dari debu yang merah, putih dan hitam; karenanya anak keturunan Adam berbeda-beda, dan oleh sebab itulah ia dinamai Adam, karena tercipta dari permukaan bumi."
Telah diriwayatkan sebuah hadits dari Rasululah SAW yang membenarkan riwayat-riwayat diatas, sebagai berikut:
Dari Yaqub bin Ibrahim menceritakan padaku, katanya: bnu Aliyah menceritakan kepada kami, dari Auf, Muhammad bin Bisyr dan Umar bin Syabbah, keduanya berkata: Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami, katanya: Auf menceritakan kepada kami: Ibnu Bisyr menceritakan kepada kami, katanya Ibnu Abi Ady Muhammad bin Ja'far dan Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami, kata mereka: Auf menceritakan kepada kami, Muhammad bin Umarah Al Asadi menceritakan kepada saya, katanya: Imail bin Aban menceritakan kepada kami, katanya: Anbasah menceritakan kepada kami, dari Auf bin Abi Jamilah Al A'rabi Al Bashri' menceritakan kepada kami dari Qasamah bin Zuhair dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى خَلَقَ
آدَمَ مِنْ قَبْضَةٍ قَبَضَهَا
مِنْ جَمِيعِ الْأَرْضِ، فَجَاءَ
بَنُو آدَمَ عَلَى قَدْرِ
الْأَرْضِ، فَجَاءَ مِنْهُمُ الْأَحْمَرُ
وَالْأَبْيَضُ وَالْأَسْوَدُ وَبَيْنَ ذَلِكَ، وَالسَّهْلُ
وَالْحَزْنُ، وَالْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ.
"Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah yang diambil-Nya dari seluruh bumi, maka lahirlah anak cucu Adam menurut kadar tanah tersebut, diantara mereka ada yang merah, hitam, putih, antara itu (putih dan hitam), periang, pesimis, buruk dan baik".
Penakwilan firman Allah: الأسماء "Nama-nama seluruhnya."
Abu Ja'far berkata: Para mufassir berbeda pendapat tentang nama-nama benda yang diajarkan kepada Adam kemudian dikemukakan kepada para Malaikat tersebut. Ibnu Abbas mengemukakan seperti berikut:
Dari Abu Karib menceritakan kepada kami, katanya: Utsman bin Sa'id menceritakan kepada kami, katanya: Bisyr bin Umarah dari Abu Rauq, dari Adh-Dhahak, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama benda seluruhnya, yaitu nama-nama yang dikenal oleh manusia, binatang, bumi, tanah datar, laut, gunung, tumbuh-tumbuhan dan seluruh jenis makhluk yang lainnya."
Dari Muhammad bin Amru Al Bahili menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, katanya: Isa bin Maimun menceritakan kepada kami, dari Abdullah bin Abi Najih, dari Mujahid, Al Mutsanna menceritakan kepadaku, katanya: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami, katanya: Syibl menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Abi Najih dari Mujahid tentang firman Allah:
وَعَلَّمَ وَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلِّهَا
"Dan dia mengajarkan kepada adam nama- nama seluruhnya," dia berkata: Dia mengajarinya nama segala sesuatu".
Dari Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: ayahku menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Khashif, dari Mujahid tentang firman Allah: وَعَلَّمَ وَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلِّهَا
"Dan dia mengajarkan kepada adam nama-nama seluruhnya," dia berkata: Dia mengajarinya nama segala sesuatu.
Dari Ali bin Al Hasan menceritakan kepada kami, katanya: Muslim Al Harami menceritakan kepada kami, dari Muhamad bin Mush'ab dari Qais bin Rabi' dari Khashif dari Mujahid dia berkata: Dia mengajarinya nama burung gagak, burung dara, dan nama segala sesuatu¹"."
Dari Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: ayahku menceritakan kepada kami dari Syarik dari Salim Al Afthas dari Sa'id bin Jubair dia berkata: Dia (Allah) mengajarkannya nama segala sesuatu sampai nama unta, sapi dan kambing'".
Dari Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, katanya: ayahku menceritakan kepada kami dari Syarik dari Ashim bin Kulaib dari Sa'id bin Ma'bad dari Ibnu Abbas dia berkata: Dia mengajarkannya nama mangkuk besar dan kentut.
Dari Ahmad bin Ishak menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, katanya: Syarik menceritakan kepada kami dari Ashim bin Kulaib dari Al Hasan bin Sa'ad dari Ibnu Abbas tentang firman Allah: وَعَلَّمَ وَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا
"Dan dia mengajarkan kepada adam nama-nama seluruhnya," dia berkata: Sampai kentut (sekalian)."
Dari Ali bin Al Hasan menceritakan kepada kami, katanya: Muslim menceritakan kepada kami, katanya: Muhammad bin Mush'ab menceritakan kepada kami dari Qasim dari Ashim bin Kulaib dari Sa'id bin Ma'bad dari Ibnu Abbas tentang firman Allah: وَعَلَّمَ ءَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلِّهَا
"Dan dia mengajarkan kepada adam nama-nama seluruhnya," dia berkata: Dia mengajarinya nama segala sesuatu sampai kentut.
Dari Al Qasim menceritakan kepada kami katanya Al Husein menceritakan kepada kami, katanya: Ali bin Mus-hir menceritakan kepada kami dari Ashim bin Kulaib katanya: Ibnu Abbas berkata: Da mengajarkannya mangkuk besar dan kentut.
Dari Bisyr bin Mu'adz menceritakan kepada kami, katanya: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami dari Sa'id dari Qatadah tentang firman Allah:
وَعَلَّمَ ءَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلِّهَا
“Dan dia mengajarkan kepada Adam nama- nama seluruhnya,” sampai dengan firman-Nya: إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
"Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (Qs. Al Baqarah [2]: 32)
Dia berfirman, "Wahai Adam beritahukan kepada mereka nama-nama itu!," maka ia pun menyebutkan nama seluruh makhluk sesuai dengan jenisnya".
Dari Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, katanya: Ma'mar memberitahukan kepada kami dari Qatadah tentang firman Allah: وَعَلَّمَ وَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلِّهَا
“Dan dia mengajarkan kepada adam nama-nama seluruhnya," Dia mengajarinya nama segala sesuatu: ini gunung, ini laut, dan ini begini dan ini begitu, seluruh benda, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat seraya berfirman : أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
"Sebutkanlah nama benda-benda itu keatas-Ku jika memang kalian benar!"
Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan padaku dari Jarir bin Hazim dan Mubarak dari Al Hasan, dan Abu bakar dari Al Hasan dan Qatadah keduanya berkata: Dia mengajarinya segala sesuatu: ini kuda, anak kuda, unta, jin, binatang liar, dan menyebutkan segala sesuatu dengan namanya.
Dari Ammar menceritakan kepadaku, katanya: Abdullah bin Abi Ja'far menceritakan kepada kami dari ayahnya dari selain Rabi' dia berkata: yaitu nama segala sesuatu²".
Sebagian mereka berkata: Dia mengajari Adam nama-nama seluruh Malaikat. Seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:
Dari Ammar menceritakan kepadaku, katanya: Abdullah bin Abi Ja'far menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Rabi' tentang firman Allah : وَعَلَّمَ ءَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا
“Dan dia mengajarkan kepada adam nama-nama seluruhnya," dia berkata: yaitu nama-nama Malaikat.
Sebagian yang lain berkata: Dia mengajari Adam nama-nama seluruh keturunannya.
Dari Muhammad bin Jarir menceritakan kepada kami, katanya: Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepadaku, katanya: Ibnu Wahab memberitahukan kepada kami, katanya: Ibnu Zaid berkata tentang firman Allah Ta'ala: وَعَلَّمَ ءَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا
"Dan dia mengajarkan kepada adam nama-nama seluruhnya," yaitu nama-nama seluruh keturunannya³¹.
Abu Ja'far berkata: Menurut kami, penawilan yang paling tepat adalah
yang mengatakan bahwa ia nama-nama keturunannya dan nama-nama Malaikat, bukan nama-nama jenis makhluk yang lain. Alasannya, karena Allah berfirman: ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ
"Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat." Yaitu makhluk berwujud yang nama-namanya telah diajarkan kepada Adam, dan bangsa Arab hampir tidak pernah menggunakan dhamir هم (mereka) kecuali untuk nama-nama manusia dan Malaikat.
Adapun nama-nama binatang dan makhluk-makhluk yang lain biasanya mereka menggunakan dhamir هاء dan ألف atau dhamir هاء dan تون sehingga menjadi عَرَضَهَا atau عَرَضَهُنَّ .
Demikian juga jika menyebutkan nama-nama manusia dan Malaikat dalam rentetan nama-nama binatang dan makhluk yang lain mereka menggunakan dhamir هاء dan ألف atau dhamirهاء dan dan terkadang menggunakan dhamir هم seperti firman Allah:
وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِّن مَّاءٍ فَمِنْهُم مِّن يَمْشِي عَلَى بَطْنِهِ، وَمِنْهُم مِّن ج يَمْشِي عَلَى رِجْلَيْنِ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِي عَلَى أَرْبَعٍ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang melata di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki: Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Qs. An-Nuur [24]: 45). Namun meskipun penggunaan dhamir seperti ini dibenarkan akan tetapi mereka jarang menggunakannya.
Oleh karenanya, penakwilan yang tepat menurutku bahwa nama-nama yang diajarkan kepada Adam adalah nama-nama Manusia dan Malaikat, meskipun benar juga apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas sesuai dengan contoh ayat diatas. Disebutkan, bahwa dalam qira'at Ibnu Mas'ud: ثُمَّ عَرَضَهُنَّ sedang dalam qira at Ubay : ثُمَّ عَرَضَهَا .
Kemungkinan penakwilan Ibnu Abbas ini adalah berdasarkan pada qira'at Ubay, karena seperti kami dengar bahwa ia membaca Al Qur'an menurut qira'at Ubay. Jika berdasarkan pada qira'at Ubay maka ia tidak dapat dipungkiri kebenarannya. Penakwilan firman Allah : ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ
"Kemudian mengungkapkannya kepada para malaikat."
Abu Ja'far berkata: telah kami sebutkan penakwilan yang paling tepat menurut qira'at kami sesuai dengan rasm mushhaf, bahwa ثُمَّ عَرَضَهُمْ "Kemudian mengemukakannya,"adalah menunjuk kepada nama-nama Manusia dan Malaikat, meskipun tidak salah jika ia mencakup seluruh jenis makhluk yang lain, karena alasan yang telah kami kemukakan diatas.
Para mufassir berbeda pendapat tentang penakwilan ayat ini sebagaimana mereka berbeda pendapat tentang penakwilan ayat وَعَلَّمَ ءَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا
"Dan dia mengajarkan kepada adam nama-nama seluruhnya," seperti berikut:
Dari Muhammad bin Al Ala' menceritakan kepada kami, katanya: Utsman bin Sa'id menceritakan kepada kami, katanya: Bisyr bin Umarah menceritakan kepada kami, dari Abu Rauq, dari Adh-Dhahak, dari Ibnu Abbas tentang firman Allah ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ
"Kemudian mengungkapkannya kepada para malaikat," kemudian Dia mengemukakan nama-nama ini, yaitu nama-nama segala sesuatu yang Adam diketahui dari segala jenis makhluk.
Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan kepadaku, katanya: Amru bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi tentang berita yang disebutkannya dari Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah Al Hamdani, dari Ibnu Mas'ud, dan dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW tentang firman Allah: ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ
"Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat," kemudian Dia mengemukakan makhluk atas Malaikat.
Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan padaku, katanya: Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrahman bin Zaid berkata: nama-nama semua keturunannya yang diambil dari belakangnya, kemudian Dia mengemukakan kepada para Malaikat.
Dari Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, katanya: Ma'mar memberitahukan kepada kami dari Qatadah tentang firman Allah:
ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ
"Kemudian mengungkapkannya kepada para malaikat, " dia berkata: Dia mengajarkannya nama segala sesuatu kemudian mengungkapkan nama- nama tersebut kepada para Malaikat.
Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, dari Mujahid tentang firman Allah : ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ
"Kemudian mengungkapkannya kepada para malaikat," yaitu mengungkapkan para pemilik nama Malaikat kepada.
Dari Ali bin Al Hasan menceritakan kepada kami, katanya: Muslim menceritakan kepada kami, katanya: Muhammad bin Mus'ab menceritakan kepada kami dari Qais dari Khashif dari Mujahid tentang firman Allah: ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ "Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, " yaitu mengemukakan nama-nama: burung dara, gagak dan seterusnya.
Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan kepadaku dari Jarir bin Hazim, dan Mubarak dari Al Hasan dan Abu Bakar, dari Al Hasan dan Qatadah, keduanya berkata: Mengajarinya nama segala sesuatu: ini kuda, ini anak kuda dan lain sebagainya, dan ia menyebutkan segala sesuatu dengan namanya, dan dikemukakan atasnya bangsa demi bangsa."
Penakwilan firman Allah : فَقَالَ أَنْبِعُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ
“Seraya berfirman, 'Sebutkanlah nama benda-benda itu keatas-Ku.”
Abu Ja'far berkata: Kata أنبتوني penawilannya adalah: sebutkanlah kepada-Ku, sebagaimana berikut:
Dari Abu Karib menceritakan kepada kami, katanya: Utsman bin Sa'id menceritakan kepada kami, katanya: Bisyr bin Umarah dari Abu Rauq dari Adh-Dhahak dari Ibnu Abbas dia berkata: أنبتوني artinya: Sebutkanlah nama-nama benda itu kepada-Ku. " Seperti kata Nabighah bani Dzibyan:
وَأَنْبَأَهُ الْمُنَبِيُّ
أَنْ حَيَّا حَلُوْلٌ مِنْ حَرَامِ أَوْ جُذَامٍ
Kata أَنْبَاهُ artinya memberitahunya atau menyebutkan kepadanya.
Penakwilan firman Allah : بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ "Nama benda-benda itu."
Abu Ja'far berkata: Penakwilannya adalah sebagai berikut:
Dari Muhammad bin Amru Al Bahili menceritakan kepada saya, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, katanya: Isa bin Maimun menceritakan kepada kami, dan Al Mutsanna menceritakan kepada kami, katanya: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami, katanya: Syibl menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Abi Najih dari Mujahid tentang firman Allah: بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ "Nama benda-benda itu." Dia berkata: yaitu nama-nama benda yang telah Aku sampaikan kepada Adam ini.
Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij dari Mujahid tentang firman Allah: بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ "Nama benda-benda itu." Dia berkata: yaitu nama-nama benda yang telah Aku beritahukan kepada Adam.
Penakwilan firman Allah : إِن كُنتُمْ صَدِقِينَ "Jika memang kalian benar!"
Abu Ja'far berkata: para mufassir berbeda pendapat tentang penakwilan ayat ini:
Dari Abu Karib menceritakan kepada kami, katanya: Utsman bin Sa'id menceritakan kepada kami, katanya: Bisyr bin Umarahm dari Abu Rauq, dari Adh-Dhahak, dari Ibnu Abbas, dia berkata, إِن كُنتُمْ صَدِقِينَ "Jika memang kalian benar!. " Artinya: jika kalian tahu, kenapa Aku menjadikan khalifah di muka bumi.
Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan kepadaku, katanya: Amru bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami, dari As-Suddi tentang berita yang disebutkannya, dari Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah Al Hamdani, dari Ibnu Mas'ud, dan dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW : إِن كُنتُمْ صَدِقِينَ
"Jika memang kalian benar!." Artinya: jika benar apa kata kalian bahwa bani Adam membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah".
Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, katanya: Al Husein menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan kepadaku, dari Jarir bin Hazim dan Mubarak, dari Al Hasan dan Abu Bakar, dari Al Hasan dan Qatadah, keduanya berkata :
أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَتَؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَدِقِينَ
"Sebutkanlah nama benda-benda itu keatas-Ku jika memang kalian benar!," maksudnya: jika menurut kalian bahwa Aku tidak akan menciptakan makhluk yang lebih pintar dari kalian, maka coba kalian sebutkan kepadaku nama-nama benda itu jika memang kalian benar! .
Abu Ja'far berkata: Penakwilan yang paling tepat adalah penakwilan Ibnu Abbas dan yang sependapat dengannya.
Dimana makna ayat secara lengkap: lalu Tuhan berfirman; Misalnya saja nama-nama makhluk (Manusia dan Malaikat) yang Aku kemukakan kepada kalian wahai para Malaikat yang mengatakan, "Adakah Engkau akan menjadikan makhluk yang membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah dari selain kami atau dari kami? sedang kami bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu."
Jika benar apa yang kalian katakan bahwa seandainya Aku menjadikan khalifah-Ku di muka bumi dari selain kalian maka keturunannya akan bermaksiat kepada-Ku, membuat kerusakan dan menumpahkan darah; dan seandainya Aku menjadikan kalian sebagai khalifah padanya maka kalian akan menaati-Ku dan mengikuti perintah-Ku dengan pengagungan dan pensucian, namun jika kalian tidak mengetahui nama-nama mereka yang Aku kemukakan kepada kalian, padahal mereka adalah makhluk yang berwujud dan bisa kalian saksikan, serta diketahui oleh makhluk selain kalian dengan pengajaran-Ku kepadanya, apalagi terhadap perkara yang belum berwujud tentu kalian lebih tidak mengetahuinya, karenanya janganlah kalian bertanya tentang apa yang kalian tidak mengetahuinya, karena sesungguhnya Aku mengetahui kemaslahatan kalian dan kemaslahatan makhluk-Ku.
Teguran yang disampaikan oleh Allah kepada para Malaikat ini adalah sama dengan teguran-Nya kepada Nabi Nuh AS ketika ia mengatakan:
وَنَادَىٰ نُوحٌ رَّبَّهُ، فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنتَ أَحْكَمُ الْحَكِمِينَ
"Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Engkau adalah Hakim yang seadil- adilnya." (Qs. Huud [11]: 45), lalu Allah Ta'ala menegurnya seraya berfirman:
قَالَ يَننُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلُ غَيْرُ صَالِحٍ
فَلَا تَسْتَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
"Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang berjanji akan menyelamatkan), sesungguhnya (perbuatan) nya perbuatan yang tidak baik. Karena itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku mendengarnya supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." (Qs. Huud [11]: 46).
Demikian juga ketika Malaikat mengharap kepada Tuhan agar dijadikan sebagai khalifah di muka bumi yang bertasbih dan mensucikan-Nya, setelah mendengar bahwa keturunan khalifah yang hendak diciptakan tersebut akan membuat kerusakan dan saling menumpahkan darah di muka bumi, maka Allah Ta'ala menegur mereka seraya berfirman:
إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui." (Qs. Al Baqarah [2]: 30), maksudnya: Aku mengetahui bahwa diantara kalian akan ada yang menjadi pembuka dosa dan penutupnya yaitu iblis sebagai pengingkaran atas perkataan mereka. Kemudian Allah menjelaskan letak kesalahan mereka, bahwa mereka tidak dapat mengetahui dengan sepenuhnya apa yang mereka saksikan, apalagi yang belum terjadi, karenanya Allah mengatakan kepada mereka: Coba sebutkan kepada-Ku nama-nama mereka itu jika kalian memang pantas menjadi Khalifah-Ku di muka bumi yang akan mengagungkan- Ku dan mensucikan-Ku, dan mengira bahwa jika Aku menjadikan khalifah dari selain kalian ia akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Ketika mereka menyadari kesalahan mereka, maka mereka pun tunduk kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya seraya menyatakan: Maha Suci" قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
Engkau, tidaklah kami memiliki pengetahuan selain yang pernah Kau ajarkan kepada kami." (Qs. Al Baqarah [2]: 32)
Namun sebagian ahli nahwu dari Bashrah berpendapat bahwa firman- Nya:
أَنْبِعُونِي بِأَسْمَاءِ هَتَؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَدِقِينَ
"Sebutkanlah nama benda- benda itu keatas-Ku jika memang kalian benar!," maknanya bukan demikian, tetapi ia adalah informasi dari Allah tentang ketidaktahuan mereka akan hal-hal yang ghaib dimana mereka mengaku mengetahuinya, maka Allah berfirman, "Coba beritahukan kepada-Ku jika benar kalian mengetahui," seperti perkataan seseorang: "Coba jelaskan hal ini kepadaku jika Anda tahu, padahal dia tahu bahwa ia tidak tahu," maksudnya bahwa ia (Anda) bodoh.
Pendapat ini jika diperhatikan secara seksama akan ditemukan bahwa ini juga bertentangan, karena ia mengira bahwa para Malaikat mengaku mengetahui sesuatu lalu Allah mencelanya, padahal mereka tidaklah mengaku mengetahui sesuatu sehingga pantas dicela sedemikian. Ia mengira bahwa إِن كُنتُمْ صَدِقِينَ
"Jika memang kalian benar!," maknanya adalah sama dengan perkataan seseorang: coba jelaskan hal ini kepadaku jika Anda tahu, padahal dia tahu bahwa ia tidak tahu, maksudnya bahwa ia bodoh.
Penakwilan ini tidaklah benar. Tidak diragukan lagi bahwa إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ "Jika memang kalian benar!," maknanya: jika kalian benar, baik dalam perkataan atau dalam perbuatan. Karena menurut perkataan Arab kata الصدق maknanya adalah benar secara informasi bukan secara pengetahuan, dimana tidak logis jika kalimat صَدَقَ الرَّجُلُ )orang itu benar berarti عَلمَ الرَّجُلُ (orang itu mengetahui).
Dari sini, maka jelaslah bahwa pendapat ini tidak benar. Disebutkan bahwa ada sebagian mufassir yang menakwilkan إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ berarti : إذْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ . Kami katakan, bahwa jika إن dalam ayat ini bermakna إذ niscaya qira atnya menjadi أن (alif fathah) karena إذ jika di dahului oleh kata kerja yang akan datang maka ia menjadi sebab bagi kata kerja tersebut, seperti perkataan seseorang : أَقُوْمُ إِذْ قُمْتَ artinya: aku berdiri karena kamu berdiri, dan jika إن bermakna إذ maka makna أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءَ هَؤُلَاءِ مِنْ أَجْلِ أَنَّكُمْ صَادِقُوْنَ
(sebutkanlah ayat menjadi kepadaku nama-nama mereka kerena kamu orang-orang yang benar) dan qira atnya menjadi أَنْبِنُونِى بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءُ أَنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْنَ dengan alif fathah, akan tetapi para qurra' sepakat membaca dengan alif kasrah yaitu إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ ini membuktikan bahwa pendapat tersebut tidaklah benar karena ia menyalahi ijma' umat.
Comments
Post a Comment