Kisah Tentang Nabi Syamuel dan Thalut ( Albaqarah 246 sd 251) bag 2


 

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوْتَ مَلِكًا ۗ قَالُوْٓا اَنّٰى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ اَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِۗ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۗ وَاللّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْكَهٗ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Artinya : Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana (mungkin) dia memperoleh kerajaan (kekuasaan) atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) menjawab, “Sesungguhnya Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kepadanya kelebihan ilmu dan fisik.” Allah menganugerahkan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (kekuasaan dan rezeki-Nya) lagi Maha Mengetahui ( Al Baqarah 247)

Abu Ja'far berkata: Yang dimaksud oleh Allah dengan firman-Nya ini adalah: Nabi mereka Syamuel, berkata kepada pemuka Bani Israil: "Sesungguhnya Allah telah mengabulkan permintaan kalian dan mengangkat Thalut sebagai raja kalian". Tatkala Nabi Syamuel mengatakan hal tersebut pada mereka, mereka berkata: "Bagaimana Thalut bisa menjadi raja kami? Sedangkan dia berasal dari suku Bunyamin bin Ya'qub, sedangkan suku Bunyamin adalah bukan suku pemegang pemerintahan maupun kenabian. Kamilah yang lebih berhak untuk menjadi raja dibanding dia karena kami dari suku Yahudza bin Ya'qub, وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِۗ  maksudnya: Thalut tidak memiliki harta yang banyak, karena dia hanya seorang penyiram kebun, dan ada juga yang mengatakan, hanya seorang penyamak kulit binatang. 

Dari Wahb bin Munabbih, ia berkata: ketika pemuka Bani Israil mengatakan perkataan mereka itu kepada Syamuel bin Bali, kemudian Nabi mereka Syamuel meminta kepada Allah agar mengangkat raja bagi mereka. Allah berkata kepadanya:  Lihatlah pada tanduk yang ada minyaknya di rumahmu. 

Jika seseorang datang kepadamu dan minyak yang ada pada tanduk itu bergemuruh, maka dialah raja Bani Israil. Minyakilah rambutnya dengan minyak tadi dan jadikanlah dia raja Bani Israil dan beritahukan kepadanya tentang apa yang datang padanya". Ialu ia berdiri menunggu kapan laki-laki tersebut mendatanginya. 

Thalut adalah seorang penyamak kulit binatang dan ia berasal dari suku Bunyamin bin Ya'qub, dan dari suku Bunyamin tidak ada yang menjadi Nabi maupun raja. Lalu Thalut keluar bersama pembantunya mencari binatang tunggangannya yang hilang. Kemudian mereka sampai ke rumah Nabi Syamuel. Pembantunya tersebut lalu berkata kepada Thalut: "Bagaimana kalau kita masuk ke rumah Nabi ini untuk menanyakan binatang tunggangan kita supaya ia bisa menunjukannya dan mendoakan kebaikan untuk kita?". 

Lalu Thalut menjawab: "Baiklah!". Kemudian mereka berdua masuk ke dalam rumah Nabi tersebut. Ketika mereka berdua menyebutkan masalah binatang tunggangan mereka, dan meminta agar didoakan dengan kebaikan untuk mereka, tiba-tiba minyak yang di dalam tanduk tadi bergemuruh. Lalu Nabi Syamuel berdiri mengambilnya dan berkata kepada Thalut: "Dekatkanlah kepalamu! ".

Thalut pun mendekatkan kepalanya. Nabi Syamuel lalu meminyakinya dan berkata: "Engkau adalah raja Bani Israil yang Allah perintahkan untuk aku angkat". Nama Thalut dalam bahasa Suryani adalah: Syaul bin Qais bin Abyal bin Shirar bin Yahrub bin Afyah bin Ayis bin Bunyamin bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Lalu ia duduk di dekat Nabi Syamuel. Orang-orang lalu berkata: "Thalut telah diangkat menjadi raja". 

Kemudian para pemuka Bani Israil mendatangi Nabi mereka dan berkata kepadanya: "Bagaimana caranya Thalut bisa menjadi raja kami sedangkan dia bukan berasal dari suku pemegang kenabian dan kekuasaan?, sungguh engkau telah tahu bahwa kenabian dan raja hanya ada pada keluarga Laway dan keluarga Yahudza! lalu Nabi mereka berkata:  اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ. "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.

Di riwayat lain

 Dari As-Suddi, ia berkata: ketika Bani Israil mendustakan Syam'un dan mengatakan kepadanya: "Jika engkau benar seorang Nabi maka angkatlah seorang raja untuk kami agar kami berperang di bawah pimpinannya di jalan Allah sebagai tanda kenabianmu! ". Lalu Syam'un berkata kepada mereka: "Mungkin sekali, jika telah diwajibkan berperang, kalian tidak mau berperang!"

Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah (Qs. AI Baqarah [2]: 246). Lalu ia berdoa kepada Allah dan datang membawa sebuah tongkat sebagai ukuran tingginya raja yang akan diangkat untuk mereka. Kemudian ia berkata kepada Bani Israil: "Raja kalian tingginya sepanjang tongkat ini". Lalu mereka semua mengukur tubuh mereka dengan tongkat itu. Tidak seorangpun yang menyamai panjang tongkat itu. Thalut, seorang penyiram kebun yang menyirani kebunnya dengan keledainya suatu ketika kehilangan keledainya. Ia lalu pergi mencarinya di jalanan. Tatkala bani Israil melihat Thalut, mereka lalu memanggilnya dan mengukumya dengan tongkat itu. Ternyata tinggi Thalut sama dengan panjang tongkat itu.

Bisyr bin Mu'adz menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid menceritakan kepada kami, ia berkata: Sa'id bin Qatadah menceritakan kepada kami, ia berkata: Allah mengangkat Thalut sebagai raja. Ia berasal dari suku Bunyamin yang bukan pemegang kekuasaan kenabian. Dalam Bani Israil ada dua suku: suku pemegang kenabian dan suku pemegang kekuasaan. Suku pemegang kenabian adalah: Lawai, asal Nabi Musa dan suku pemegang kekuasaan ada pada Yahudza asal Nabi Daud dan Sulaiman. Maka ketika ketika raja diangkat bukan dari suku pemegang kenabian maupun kekuasaan mereka terperangah dan menolaknya.


 قَالَ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ

Dari Ibnu Abbas: اصْطَفٰىهُ maksudnya: memilihnya

Dari Adh-Dhahhak:اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ  "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu",  ia berkata: maksudnya adalah memilihnya untuk kalian"

Ibnu Zaid berkata: اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ  "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu'' maksudnya: memilihnya.

 Adapun firman Allah:وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ  menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa" maksudnya: sesungguhnya Allah menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa, dan memberinya ilmu lebih dari orang-orang yang Dia ajak bicara pada waktu itu. Hal ini karena Allah memberikan wahyu kepadanya. Sedangkan dari sisi tubuh, sesungguhnya Allah melebihkan tingginya dibandingkan yang lain. Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut: 

 Wahab berkata: 1alu Bani lsrail berkumpul, temyata Thalut lebih tinggi dari mereka mulai dari Pundak sampai keatas.

As-Suddi mengatakan: Nabi itu membawa tongkat untuk dijadikan ukuran orang yang akan diangkat menjadi raja mereka. `Ia la1u mengatakan: "Orang itu tingginya sepanjang tongkat ini". kemuadian mereka mengukur tubuh mereka. Akan tetapi tidak ada yang menyamai panjang tongkat tersebut. Kemudian mereka mengukur Thalut, dan temyata sama panjangnya

 وَاللّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْكَهٗ مَنْ يَّشَاۤءُ

Abu Ja'far berkata: Maksud Allah dengan firman-Nya ini adalah: kekuasaan hanya milik Allah dan dalam kekuasan-Nya, dan Allah lah yang memberikannya. 

Allah berfirman: Allah memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki dan dianugerahkan kepadanya, dan mengistimewakannya dan menahannya pada hamba yang Dia cintai. 

Allah berfirman: wahai para pemuka Bani Israil janganlah kalian mengingkari pengangkatan Allah kepada Thalut sebagai raja kalian meskipun dia bukan berasal dari suku pemegang kekuasaan. Karena sesungguhnya kekuasaan bukanlah warisan dari orang tua atau leluhur, akan tetapi kekuasaan itu ada pada Allah. Allah memberikan kekuasaan tersebut kepada mahkhluk-Nya yang dia kehendaki. Janganlah kalian memilah-milah dalam sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah.

Dari Wahab bin Munabbih: Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui kekuasaan ada pada Allah dan memberikannya sesuai kehendak-Nya, kalian tidak memiliki hak untuk memilih.

وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

"Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui" maksudnya Allah Maha Luas karunia-Nya, Dia akan memberikannya kepada hamba yang disukai-Nya, dan melebihkannya pada orang yang dia kehendaki, dan Maha Mengetahui orang yang berhak mendapatkan kekuasaan dan anugerah yang diberikan-Nya. Allah memberikan anugerah itu karena Dia mengetahuinya. 

Dan ketika Allah memberikannya maka itu disiapkan untuk memperbaiki keadaan atau untuk bisa dimanfaatkan.

Wallahualam

Comments