PENAKLUKAN MADAIN
Sa'ad bin Abil Waqash berhasil menaklukkan Bahurasir dan berdiam di sana , tepatnya pada bulan Safar tahun 16 Hijriyah , namun dia tidak menemukan seorang pun di sana , dan tidak pula menemukan sedikitpun harta rampasan perang .Seluruhnya telah dipindahkan ke Madain dengan menggunakan perahu .
Mereka juga telah mengambil seluruh perahu hingga tidak satupun yang tersisa untuk Sa'ad . Dia gagal mendapatkan apapun , sementara sungai Tigris dalam keadaan pasang , permukaan airnya naik sangat tinggi dan airnya berubah menjadi hitam , sementara buih meluap - luap disebabkan derasnya arus sungai .
Diberitakan kepada Sa'ad bahwa " Raja Kisra -Yazdigrid- akan memindahkan
seluruh harta dan perbendaharaan istananya ke Hulwan . Jika selama tiga hari
engkau tidak menangkapnya maka permasalahannya akan menjadi runyam . "
Kaum Muslimin Menyeberangi Sungai Tigris Tanpa Perahu , Sa'ad
sempat berpidato di tepi sungai Tigris ,
setelah memuji Allah dia berkata , " Sesunggunya musuh kalian telah
menyelamatkan diri dengan me nyeberangi sungai dan kalian tidak dapat memburu
mereka , sementara jika mereka kehendaki , mereka dapat menyerbu kalian dari
sampan - sampan mereka . Di belakang kalian tidak ada musuh yang perlu
ditakutkan .
Aku berpendapat kita harus terus berjihad mengejar musuh -
musuh kita dengan niat yang ikhlas sebelum dunia mengelilingi kita . Aku telah
bertekat untuk menyeberangi sungai ini agar dapat menyerbu mereka . "
Maka seluruh pasukan berkata , " Sesungguhnya Allah juga telah berkendak
agar kami dan anda menyebrangi sungai ini maka lakukanlah . "
Tentara Ahwal Menyebrangi Sungai
Sa'ad mulai memberikan motivasi kepada pasukannya untuk
menyeberangi sungai tersebut dan berkata , " Siapa yang dapat melindungi
kami dari serangan musuh di seberang sungai agar tentara dapat berjalan ke tepi
sana dengan aman ? "
Maka Ashim bin Amru maju memenuhi seruan ini di ikuti oleh
para pahlawan Islam berjumlah sekitar 600 orang . Sa'ad menunjuk ' Ashim
sebagai pimpinan mereka lalu berdiri di tepi sungai Tigris . ' Ashim berkata
kepada mereka , " Siapa yang mau ikut denganku menyeberangi sungai ini
agar kita dapat melindungi tentara dari tepi seberang sungai ? "
Maka 60 personil yang terdiri dari para jagoan Islam segera turun menye berangi sungai . Sementara orang - orang Ajam ( bangsa non Arab ) berdiri dan berbaris di tepi seberang sana menyaksikan adegan tersebut .
Salah
seorang dari tentara kaum muslimin mulai menyeberangi sugai Tigris dan berkata
kepada para sahabatnya , " Kenapa kalian begitu takut dengan yang tercipta
dari setetes sperma ini ? "
Kemudian dia membacakan sebuah ayat :
" Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan
dengan izin Allah , sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya . " (
Ali Imran : 145 ) .
Kemudian dia segera masuk ke dalam air dengan kudanya dan
diikuti oleh para pasukan yang lain . 30 orang penunggang kuda ini terpisah
menjadi dua kelompok . Kelompok para penunggang kuda jantan dan kelompok
penunggang kuda betina .
Ketika para penduduk Persia melihat mereka ber jalan
terapung di atas air mereka tercengang keheranan dan berkata dalam bahasa
Persia , " Divana diwana ... " yang bermakna gila ... gila . Setelah
itu mereka saling berbicara satu sama lainnya dan berkata , " Sesungguhnya
kalian bukan memerangi manusia tetapi yang kalian perangi adalah jin ! "
Setelah itu mereka mengirim para pasukan penunggang kuda
mereka untuk turun ke tepi sungai agar dapat menghalangi pasukan berkuda kaum
mus limin yang hampir tiba di tepi sungai dan siap mendarat . Maka ' Ashim
segera memerintahkan pasukannya untuk memanahi mereka dengan mem bidik ke arah
mata kuda - kuda mereka . Akhirnya mereka berhasil membuta kan mata kuda - kuda
musuh dan langsung mereka melompat meninggalkan kuda - kuda mereka yang tidak
dapat dikendalikan lagi . Di saat mereka lari , Ashim mengerahkan tentaranya
untuk memburu mereka hingga berhasil mengusir mereka dari tepi sungai itu dan
akhirnya dapat menguasai tepi sungai tersebut .
Setelah itu barulah sisa dari pasukan ' Ashim yang
seluruhnya berjumlah 600 personil tadi , mulai mengendarai kuda menyebe rangi
sungai dan bergabung dengan ' Ashim di tepian sungai . Kemudian mereka
memerangi tentara Persia yang berada di sana hingga berhasil mengusir seluruhya
dari tepi sungai tersebut .
Pasukan pertama ini disebut dengan Kutaibah Alwal dibawah
pimpinan ' Ashim bin Amru . Sisa Pasukan Menyeberangi Sungai Sa'ad turun
membawa seluruh sisa pasukan , yakni ketika mereka melihat tepian seberang
sungai telah aman dijaga oleh para pasukan berkuda kaum muslimin . Sa'ad
memerintahkan kaum muslimin agar memasuki air sambil mengucapkan :
Ketika Rasulullah Wafat , beliau meninggalkannya dalam keadaan ridha kepadanya dan beliau juga pernah mendoakannya , yang bunyinya , " Ya Allah kabulkanlah doanya dan tepatkan bidikannya . " " Sesuatu hal yang dapat dipastikan bahwa Sa'ad mendoakan keselamatan pasukannya dan kemenangan . Mereka terjun ke tengah gelom bang air sungai yang begitu deras .
Allah menyelamatkan mereka hingga tidak satupun dari anggota pasukannya
yang hilang dan tidak satupun dari bekal yang dibawa kaum mulimin hanyut
kecuali satu piring kayu milik seorang anggota pasukan yang bernama Malik bin
Amir .
Ikatan bekalnya tidak kuat hingga terlepas dan hanyut dibawa
arus . Tetapi pemiliknya berdoa kepada Allah agar barang tersebut kembali .
Dalam doanya dia ber kata , " Ya Allah janganlah kau jadikan dari sekian
banyak pasukan hanya aku yang kehilangan piringku . " Akhirnya ombak
tinggi menghempaskan piring itu kembali kepadanya . Lebih hebat lagi seolah -
olah sebagian kuda – kuda berjalan dan air tidak sampai ke tali kekangnya .
Hari itu merupakan hari yang sangat agung , penuh dengan keajaiban dan keanehan
yang diluar jang kauan akal sekaligus merupakan mukjizat Rasulullah yang
diciptakan Allah untuk para sahabatnya . Kejadian ini belum pernah terjadi
sebelumnya di negeri ini atau di negeri manapun , kecuali yang pernah terjadi
dengan al Ala ' bin al - Hadhrami sebagaimana yang telah diterangkan terdahulu
.
Bahkan kejadian di sungai Tigris ini lebih hebat dan jumlah
pasukan jauh lebih banyak dibandingkan pasukan al - Ala ' . Ada yang mengatakan
bahwa Salman yang mengusulkan kepada Sa'ad untuk berjalan di atas air . Maka
Sa'ad berjalan dengan berdoa , " Cukuplah Allah bagi kita . Sesungguhnya
Dialah sebaik - baik Penolong . Demi Allah pasti Dia akan menolong para walinya
dan akan memenangkan agamaNya dan mengalahkan para musuhNya , selama tentara
kita tidak melakukan perbuatan yang melampaui batas ataupun kezhaliman yang
mengalahkan kebaikan . " Salman berkata padanya , " Sesungguhnya
Islam adalah agama baru , namun dengan agama ini lautan dan sungai dapat
ditundukkan sebagimana ditundukkannya daratan untuk mereka . Demi Dzat yang
jiwa Salman berada ditanganNya , mereka pasti akan keluar menyeberangi sungai
ini dengan selamat secara berbondong - bondong sebagaimana mereka memasukinya
secara berbondong - bondong pula . Akhirnya mereka selamat menyeberangi sungai
tersebut tanpa ada dari mereka yang tenggelam ataupun kehilangan bekal
Abu Bujai an - Nafi ' bin al - Aswad membuat syair yang
menceritakan . tentang kisah ini :
Kami datang ke Madain dengan berkuda Menyebrangi lautnya
seolah - olah sedang berjalan di atas daratan
Kami akhirnya berhasil merebut seluruh harta perbendaharaan
Kisra .
Pada hari ketika mereka melarikan diri dan kami mengejarnya
Ketika seluruh pasukan telah mendarat di atas tanah , kuda -
kuda mengibas - ngibaskan air yang melekat di badannya . Setelah itu mereka
segera mengejar para tentara Persia yang melarikan diri hingga masuk ke Madain
. Tetapi mereka tidak menemukan seseorangpun dan Kisra telah memindah kan
seluruh keluarganya dan seluruh harta benda yang bisa diselamatkan .
Mereka meninggalkan apa yang tidak bisa mereka bawa seperti
binatang ternak , pakaian , perkakas rumah tangga , kendi - kendi , vas - vas
dan minyak yang tak terhingga harganya di dalam gudang perbendaharaan Kisra
mereka mendapati mencapai 3.000.000.000.000 dinar. Lantas mereka mengambil
seberapa yang dapat diambil dan meninggalkan sisanya yang diperkirakan lebih
kurang masih setengah lagi .
Kelompok al - Ahwal adalah kelompok pertama yang memasuki Madain . Kemudian Kelompok Khurasa ' , mereka berjalan di sepanjang lorong dan gang dengan leluasa tanpa merasa takut kecuali satu tempat yaitu Istana putih Kisra yang di dalamnya terdapat pasukan . Istana ini sekaligus menjadi benteng pertahanan mereka , namun mereka tidak menemukan seorangpun di sana . Sesampainya di Madain , Sa'ad mendakwahi pasukan Persia yang bersembunyi di dalam Istana Putih selama tiga hari dengan mengutus Salman al Farisi . Pada hari ketiga mereka keluar dari dalam istana dan Sa'ad masuk mendudukinya lalu menjadikannya musholla .
Ketika memasukinya dia membacakan firman Allah (Ad Dukhan 25 sd 28 ):
كَمْ تَرَكُوا مِنْ جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ
Kemudian Sa'ad masuk ke dalam istana lalu melaksanakan Shalat Fath delapan raka'at tanda kemenangan. Saif menyebutkan bahwa Sa'ad melaksanakan shalat dengan satu kali salam .
Pada bulan safar tahun ini dia
menggumpulkan pasukannya untuk melaksanakan Shalat Jum'at di dalam istana
tersebut . Inilah Shalat Jum'at pertama yang didirikan di negeri Irak. Hal ini
disebabkan Sa'ad telah berniat untuk tinggal di istana ini .
Kemudian Sa'ad mengutus orangnya untuk menempatkan para
wanita dan anak - anak di dekat Madain sekaligus menjadikannya sebagai tempat
tinggal hingga mereka menaklukkan kota Jalula , Tikrit , Mosul , dan selan
jutnya mereka berangkat ke Kufah , Sa'ad telah mengutus pasukan - pasukan
kecilnya untuk mengejar Kisra Yazdigrid , ternyata sebagian dari pasukan ini
ada yang berhasil mengejar dan membunuh mereka , serta mengambil harta rampasan
perang dari mereka dalam jumlah yang besar , mereka berhasil memperoleh banyak
dari baju - baju Kisra , mahkota dan perhiasannya .
Ghanimah ( Rampasan Perang ) yang Diperoleh Sa'ad segera
mengumpulkan seluruh ghanimah dan harta benda yang mereka dapatkan dalam jumlah
yang sangat besar dan tak terhitung banyak
Telah sampai sebuah riwayat kepada kami bahwa mereka
mendapati patung - patung yang terbuat dari batu kapur , maka Sa'ad mengamat -
amati seluruh patung - patung itu dan ternyata satu dari patung tersebut sedang
me nunjuk dengan jarinya ke satu arah . Maka Sa'ad berkata , " Mustahil
patung ini dibuat tanpa makna . Coba perhatikan ke mana arah jari tangan patung
itu dan perhatikan baik - baik apa yang ada di sana ! " setelah itu mereka
ke tempat yang diisyaratkan patung tersebut dan ternyata mereka berhasil mendapat
kan simpanan harta peninggalan raja - raja Kisra terdahulu . Mereka segera
mengeluarkan seluruh perbendaharaan Kisra yang ada di dalamnya dalam jumlah
yang luar biasa banyaknya .
Kaum muslimin menguasai seluruh harta yang terdapat di
dalamnya benda - benda yang belum pernah seorangpun melihat seperti ini di
dunia . Mahkota Kisra Dari seluruh harta yang mereka kumpulkan terdapat mahkota
Kisra yang dibalut dengan batu - batu permata mulia yang membuat kagum setiap
mata orang memandangnya . Demikian pula dengan ikat pinggangnya , pedang ,
gelang dan topinya . Di sana juga terdapat permadani istana yang berbentuk
persegi empat dengan panjang dan lebar 60 hasta . Demikian pula dengan karpetnya
, seluruhnya dijahit dengan benang emas lengkap dengan permata dan intan
berlian yang mahal . Di karpet - karpet tersebut terdapat gambar se luruh raja
- raja Persia kuno , berikut gambar wilayah - wilayah yang mereka kuasai
beserta sungai - sungai , sawah ladang , perbendaharaannya , tanaman dan
pepohonan yang terdapat di negerinya kala itu . Jika Raja Kisra duduk di atas
singgasananya , dia harus melintas di bawah mahkotanya yang tergantung dengan
rantai - rantai yang terbuat dari emas , sebab raja tak mungkin meletakkan
mahkota tersebut di atas kepalanya secara langsung , disebabkan mahkota
tersebut sangat berat .
Dia biasanya datang dan duduk di bawah mahkota setelah duduk
barulah mahkota diturunkan dan di masukkan di kepalanya masih tetap bergantung
di atas rantai rantai emas tersebut . Jika ia duduk mahkota itu menutupi
dirinya dan jika hijab diangkat , seketika seluruh panglima dan para pemimpin
sujud kepadanya . Sang raja juga mengenakan sabuk ikat pinggang beserta pedang
, gelang dan topi yang di lapisi dengan intan permata . Setelah itu dia akan
ber tanya kepada para menteri mengenai kondisi wilayah - wilayah negerinya dan
mengenai para perwakilannya satu persatu . Adakah kejadian - kejadian penting
yang telah terjadi ? Maka segera para menteri menjawab segala sesuatu yang
ditanyakan . Selanjutan dia akan berpindah menanyakan perihal negeri lainnya
dan begitulah seterusnya hingga dia bertanya mengenai negerinya dalam setiap
waktu . Dia tidak pernah meremehkan urusan kerajaannya .
Permadani yang dipenuhi gambar - gambar ini diletakkan
didepan sang raja untuk mengingatkannya tentang sikap para raja yag terdahulu .
Hal ini dianggap suatu yang memajukan dalam perbaikan sisitem politik mereka .
Comments
Post a Comment