2:195 Jangan Terhalang untuk Bersedekah ( Al Baqarah 195)

 



وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. ( Al Baqarah 195)

Abu Ja'far berkata: para mufassir berselisih pendapat dalam penakwilan ayat ini, dan siapa yang dimaksud dengan firman-Nya : وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ . Sebagian mereka mengatakan, bahwa yang dimaksud dengannya: وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ dan sabilillah adalah jalan Allah yang harus ditempuh dalam memerangi para musuh-Nya 

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ Allah berfirman: dan janganlah kalian enggan bersedekah di jalan Allah, karena Allah akan menggantinya dengan pahala untuk kalian dan memberikan rezeki dengan segera kepada kalian. Demikian seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Abu Saib Salam bin Junadah dan Hasan bin Arafah keduanya menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami dari A'masy dari Sufyan dari Hudzaifah:

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata: yaitu enggan bersedekah. 

Dari Muhammad bin Basysyar menceritakan kepadaku, ia berkata: Abdurrahman menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu'bah menceritakan kepada kami, dan Ibnu Mutsanna juga menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Abi Uday menceritakan kepada kami dari Syu'bah dari A'masy dari Abu Wa'il dari Hudzaifah, dan Muhammad bin Khalaf Al Asqalani menceritakan kepada kami, ia berkata: Adam menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Ja'far Ar-Razi menceritakan kepada kami dari A'masy, dan Ahmad bin Ishak menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Ahmad kepada menceritakan kami, ia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Ashim, semuanya dari Syaqiq dari Hudzaifah, ia berkata: yaitu enggan bersedekah di jalan Allah.

Dari Ibnu Mutsanna menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, ia berkata: Syu'bah menceritakan kepada kami dari Manshur dari Abu Shalih dari Abdullah bin Abbas, bahwa ia pernah berkata tentang ayat ini :  وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ yaitu bersedekah di jalan Allah, meskipun anda hanya memiliki anak panah bermata lebar -atau anak panah yang ragu di sini adalah Syu'bah. 

Dari Ibnu Mutsanna menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Abi Uday menceritakan kepada kami dari Syu'bah, dari Manshur, dari Abu Shalih yang Al Kalbi menceritakan darinya dari Abdullah bin Abbas ia berkata: meskipun engkau hanya memiliki anak panah atau anak panah bermata lebar yang dapat engkau sedekahkan. 

Dari Ibnu Basysyar menceritakan kepada kami, ia berkata: Yahya menceritakan kepada kami dari Sufyan dari Manshur dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas: وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata: dalam sedekah. 

Dari Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Hakam menceritakan kepada kami dari Amr bin Abi Qais, dari Atha', dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas: وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata: yang dimaksud dengan kebinasaan disini bukan mati terbunuh di jalan Allah, akan tetapi menahan diri (enggan) dari bersedekah di jalan-Nya. 

Dari Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata: Husyaim menceritakan kepada kami, ia berkata: Isma'il bin Abi Khalid menceritakan kepada kami dari Ikrimah ia berkata : وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ayat ini diturunkan berkenaan dengan sedekah di jalan Allah. 

Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepadaku, ia berkata: Ibnu Wahab memberitahukan kepada kami, ia berkata: Abu Shakhar memberitahukan kepadaku dari Muhammad bin Kaab Al Qaradhi bahwa ia berkata tentang firman Allah Ta'ala: وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهلكة adalah orang-orang berada di jalan Allah, lalu ada seorang laki-laki yang berbekal, dan bekalnya lebih baik dari yang lain, namun ia menyedekahkan dari bekalnya yang paling buruk hingga tidak tersisa sedikitpun dari bekalnya yang dapat menggembirakan temannya, maka turunlah ayat ini. 

Dari Muhammad bin Khalaf Al Asqalani menceritakan kepadaku, ia berkata: Adam menceritakan kepada kami, ia berkata: Syaiban menceritakan kepada kami dari Mansur bin Al Mu'tamir dari Abu Shalih pelayan Ummu Hani dari Ibnu Abbas : وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata: janganlah seseorang diantara kalian mengatakan; aku tidak memiliki sesuatu untuk disedekahkan, meskipun hanya memiliki anak panah yang bermata lebar maka hendaklah ia menyedekahkannya di jalan Allah. 

Dari Ibnu Abdul A'la Ash-Shan'ani menceritakan kepada kami, ia berkata: Al Mu'tamir menceritakan kepada kami, ia berkata: aku mendengar Daud bin Abu Hind dari Amir, bahwa orang-orang Anshar sedang menjalani sebagian rezekinya, dan mereka telah menyedekahkan sejumlah harta, ia berkata: lalu mereka berprasangka buruk dan menahan diri. Dia berkata: makaturunlah firman Allah ;

وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ  وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ dan kebinasaan yang dimaksud adalah buruk sangka dan menahan diri dari sedekah. 

Dari Muhammad bin Amr menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Ashim menceritakan kepada kami, ia berkata: Isa menceritakan kepada kami, dan Al Mutsanna menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Hudzaifah menceritakan kepada kami, ia berkata: Syibil menceritakan kepada kami dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid tentang firman Allah: 

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata: yaitu enggan bersedekah karena merasa khawatir terhadap keluarganya.

Dari Bisyr bin Mu'adz menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami, ia berkata: Sa'id menceritakan kepada kami dari Qatadah : وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata: Qatadah menceritakan bahwa Al Hasan menceritakan kepadanya: bahwa mereka bepergian dan hamil, namun tidak mau bersedekah di jalan Allah. Atau mengatakan: mereka tidak menyedekahkannya, maka Allah memerintahkan mereka agar bersedekah dalam peperangan di jalan-Nya.

Dari Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, ia berkata: Ma'mar memberitahukan kepada kami dari Qatadah: وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ janganlah kalian menahan diri dari bersedekah di jalan Allah. 

Dari Musa bin Harun menceritakan kepadaku, ia berkata: Amr bin Hammad menceritakan kepada kami, ia berkata: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi : وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ bersedekahlah di jalan Allah meskipun hanya igal (ikat kepala)  وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ yaitu mengatakan: aku tidak memiliki apa-apa.

Dari Al Mutsanna menceritakan padaku, ia berkata: Abu Ghassan menceritakan kepada kami, ia berkata: Zuhair menceritakan kepada kami, ia berkata: Khushaif menceritakan kepada kami dari Ikrimah tentang firman Allah : 

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata: ketika Allah memerintahkan untuk bersedekah, mereka atau sebagian dari mereka mengatakan: jika kami bersedekah habislah harta kami dan tidak tersisa sesuatu pun untuk kami. Ia berkata: maka Allah berfirman: bersedekahlah dan janganlah kalian menjerumuskan diri kalian kepada kebinasaan, bersedekahlah dan Aku yang akan memberikan rezeki kepada kalian. 

Dari Al Mutsanna menceritakan kepadaku, ia berkata: Amr bin Aun menceritakan kepada kami, ia berkata: Husyaim menceritakan kepada kami dari Yunus, dari Al Hasan, ia berkata: Ayat ini diturunkan mengenai sedekah. 

Dari Al Mutsanna menceritakan kepada saya, ia berkata: Ishak menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Humam Al Ahwazi menceritakan kepada kami, ia berkata: Yunus menceritakan kepada kami dari Al Hasan tentang maksud kebinasaan. Ia berkata: Allah memerintahkan kepada mereka untuk bersedekah di jalan-Nya, dan memberitahukan bahwa enggan bersedekah di jalan-Nya adalah suatu kebinasaan. 

Dari Al Qasim menceritakan kepada kami, ia berkata: Al Husain menceritakan kepada kami, ia berkata: Hajjaj menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Juraij berkata: aku bertanya kepada Atha' tentang firman  Allah 

وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata  : Allah  berfirman : bersedekahlah di jalan Allah dari harta yang sedikit dan banyak. Dan Abdullah bin Katsir berkata kepadaku: ayat ini diturunkan berkenaan dengan sedekah di jalan Allah. 

Dari Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Jarir menceritakan kepada kami dari Mansur dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas, ia berkata: janganlah seseorang mengatakan: aku tidak memiliki sesuatu, karena ia berarti binasa, tapi sedekahkanlah meskipun hanya anak panah bermata lebar. 

Dari Muhammad bin Sa'd menceritakan kepadaku, ia berkata: bapakku menceritakan kepadaku, ia berkata: pamanku menceritakan kepadaku, ia berkata: bapakku menceritakan kepadaku dari bapaknya, dari Ibnu :ia berkata 

وَأَنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ : Abbas sedekahkanlah dari apa yang sedikit dan banyak, jangan menyerah dan jangan enggan bersedekah, karena jika demikian kalian akan binasa. 

Dari Al Mutsanna menceritakan padaku, ia berkata: Ishak menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Zuhair menceritakan kepada kami dari Juwaibir dari Adh-Dhahhak ia berkata: kebinasaan yang maksudnya adalah menahan diri untuk menyedekahkan jiwa dan harta di jalan Allah. 

Dari Bisyr bin Mu'adz menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdul Wahid bin Ziyad menceritakan kepada kami dari Yunus dari Al Hasan tentang firman Allah:وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ yaitu enggan bersedekah di jalan Allah.

Sebagian mereka yang mengatakan, bahwa yang dimaksud dengannya adalah sedekah, mengatakan: maknanya, dan sedekahkanlah di jalan Allah, dan janganlah kalian menjerumuskan diri kalian kepada kebinasaan, yaitu keluar di jalan Allah tanpa nafkah dan tenaga. Demikian seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepadaku, ia berkata: Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Zaid berkata tentang   firman Allah Ta'ala :  وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

jika anda tidak memiliki sesuatu yang dapat anda belanjakan, maka jangan keluar tanpa nafkah dan tenaga, karena anda akan celaka. 

Kebanyakan mereka mengatakan: justeru maknanya; bersedekahlah di jalan Allah dan jangan menjerumuskan diri kalian kepada kebinasaan karena dosa-dosa kalian, lalu kalian menjadi putus asa dari rahmat Allah, akan tetapi hendaklah kalian mengharap rahmat-Nya dan mengerjakan amal usaha. Demikian seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Muhammad bin Ubaid Al Muharibi menceritakan kepadaku, ia berkata: Abul Ahwash menceritakan kepada kami dari Abu Ishak dari Al Barra' bin Azib tentang firman Allah: وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata: yaitu melakukan perbuatan dosa lalu menjerumuskan dirinya kepada kebinasaan, dengan mengatakan: tiada taubat bagiku. 

Dari Abu Kuraib menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Ishak menceritakan kepada kami dari Al Barra', bahwa ia ditanya oleh seseorang: aku mendatangi orang-orang musyrik seorang diri lalu mereka membunuhku, adakah aku dianggap menjerumuskan diri ke kebinasaan? Ia menjawab: tidak, yang dimaksud dengan kepada kebinasaan adalah dalam nafkah, Allah mengutus Rasul-Nya seraya berfirman: فَقَاتِلٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا تُكَلِّفُ إِلَّا نَفْسَكَ  “maka bertekadlah di jalan Allah, tidaklah engkau dibebani melainkan dengan kewajibanmu sendiri”. (Qs.An-Nisaa [4]: 84)

Dari Al Hasan bin Arafah dan Ibnu Waki' menceritakan kepada kami, ia berkata: Waki' bin Al Jarah menceritakan kepada kami dari Sufyan Tsauri dari Abu Ishak As-Subai'i dari Al Barra' bin Azib tentang firman Allah: 

 وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ia berkata: yaitu seseorang melakukan perbuatan dosa lalu mengatakan: Allah tidak akan mengampuni dosaku. 

Dari Ahmad bin Ishak Al Ahwazi menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Ahmad menceritakan kepada kami, ia berkata: Israil menceritakan kepada kami dari Abu Ishak, ia berkata: aku mendengar Al Barra ditanya oleh seseorang tentang ayat:  وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ apakah maksudnya, seseorang maju berperang lalu mati dibunuh? Ia menjawab: bukan, tapi yang dimaksud adalah melakukan suatu dosa lalu putus asa dan tidak mau bertaubat.

Dari Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Yahya bin Wadih menceritakan kepada kami, ia berkata: Al Husain menceritakan kepada kami dari Abu Ishak, ia berkata: aku mendengar Al Barra' ditanya oleh seseorang: seseorang mengendarai kuda seorang diri lalu menggerakkan, apakah ia dianggap menjerumuskan dirinya ke kebinasaan? Ia menjawab: tidak, akan tetapi kebinasaan yang dimaksud adalah melakukan dosa lalu putus asa dan mengatakan; tidak mungkin taubatku diterima. 

Dari Ibnu Humaid menceritakan kepada kami, ia berkata: Hikam menceritakan kepada kami dari Al Jarrah dari Abu Ishak, ia berkata: aku bertanya kepada Al Barra' bin Azib: wahai Abu Imarah, seseorang menghadapi seribu musuh seorang diri, apakah ia termasuk orang yang dinyatakan dalam ayat berikut: وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ? Ia menjawab: tidak, hendaklah ia bertanya sampai mati, Allah berfirman فَقَتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا تُكَلِّفُ إِلَّا نَفْسَكَ : kepada Nabi-Nya SAW “maka marahlah di jalan Allah, tidaklah engkau dibebani melainkan dengan kewajibanmu sendiri”. (Qs. An-Nisaa` [4]: ​​84)

Dari Mujahid bin Musa menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid menceritakan kepada kami, ia berkata: Hisyam menceritakan kepada kami, dan Yaqub menceritakan kepadanya, ia berkata: Ibnu Aliyah menceritakan kepada kami dari Hisyam, dari Muhammad, ia berkata: aku bertanya kepada Ubaidah tentang firman Allah : 

وَأَنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

 ia menjawab: seseorang melakukan dosa -ia berkata: terungkap ia mengatakan dosa besar- lalu putus asa sehingga binasa. Yaqub menambahkan dalam haditsnya: maka mereka dilarang menyatakan demikian, dan diperintahkan, agar: "Bersedekahlah di jalan Allah, dan jangan kalian jerumuskan diri kalian kepada kebinasaan."

Dari Yaqub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata: Husyaim menceritakan kepada kami, ia berkata: Hisyam memberitahukan kepada kami dari Ibnu Sirin, ia berkata: aku bertanya kepada Ubaidah As-Salmani tentang hal itu, jawabnya: yaitu seseorang melakukan dosa lalu putus asa dan menjerumuskan dirinya kepada kebinasaan, seraya mengatakan: tidak ada taubat bagiku. Itulah yang dimaksud dengan firman-Nya: 

 وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى الهَلُكَةِ

Dari Yaqub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Aliyah menceritakan kepada kami, ia berkata: Ayyub memberitahukan kepada kami dari Muhammad dari Ubaidah, tentang firman Allah: وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ yaitu seseorang melakukan dosa lalu putus asa. 

Dari Ibnu Waki'menceritakan kepada kami, ia berkata: bapakku menceritakan kepada kami dari Ibnu Aun dari Ibnu Sirin dari Ubaidah:  .yaitu putus asa وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

DariAl Mutsanna menceritakan kepada kami, ia berkata: Amr bin Aun menceritakan kepada kami, ia berkata: Husyaim memberitahukan kepada kami dari Yunus, dan Hisyam dari Ibnu Sirin, dari Ubaidah As-Salmani, ia berkata: yaitu orang yang melakukan dosa lalu pasrah dan mengatakan: tiada taubat hendaknya, lalu putus asa. 

Dari Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, ia berkata: Ma'mar memberitahukan kepada kami, ia berkata: Ayyub menceritakan kepada kami dari Ibnu Sirin dari Ubaidah bahwa ia berkata: ini berkenaan dengan orang yang melakukan dosa besar lalu memutuskan asa dan menganggap dirinya celaka.  

Sebagian besar mereka mengatakan, bahwa maknanya: bersedekahlah di jalan Allah dan jangan meninggalkan jihad di jalan-Nya. Seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan padaku, ia berkata: Ibnu Wahab memberitahukan kepada kami, ia berkata: Haywah menceritakankan padaku dari Yazid bin Abi Habib dari Aslam Abu Imran ia berkata: kami berperang kota-maksudnya Costantinopel- dan yang berkuasa di Mesir adalah Uqbah bin Amir, sedang yang memimpin rombongan adalah Abdurrahman bin Khalid bin Walid. Ia berkata: lalu kami membuat dua barisan, dimana belum pernah aku melihat barisan yang lebih lebar dan lebih panjang dari dua barisan ini, sementara orang-orang Romawi telah berlindung di balik tembok kota. Ia berkata: Lalu ada seseorang dari kami yang menyerang musuh, maka orang-orang berkata: jangan! Laa Ilaaha illallah, ia telah menjerumuskan dirinya dalam kebinasaan!

Abu Ayyub Al Anshari mengatakan: sebagaimana kalian dapat menakwilkan ayat ini atas orang yang menyerang musuh karena ingin menjadi syahid atau memperoleh kemenangan?! Sesungguhnya ayat ini adalah diturunkan atas kami orang-orang Anshar. Yaitu ketika Allah menolong Nabi-Nya dan memenangkan Islam, maka kami berkata-kata secara sembunyi-sembunyi diantara kami orang-orang Anshar tanpa sepengetahuan Rasulullah; sungguh kita telah meninggalkan keluarga dan harta benda kita hingga Allah menolong Nabi-Nya. Kini, mari kita menungguinya dan merawatnya! Maka turunlah firman Allah:

Jadi yang dimaksud. وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ dengan menjerumuskan diri kepada kebinasaan adalah menunggui harta dan merawatnya, lalu meninggalkan jihad. Abu Imran berkata: Adalah Abu Ayyub yang masih terus berjihad di jalan Allah hingga ia mati dan dikuburkan di Costantinopel. 

Dari Muhammad bin Imarah Al Asadi menceritakan padaku, dan Abdullah bin Abu Zinad berkata: Abu Abdurrahman Abdullah bin Yazid menceritakan kepada kami, ia berkata: Haiwah dan Ibnu Lahi'ah memberitahukan kepada kami, ia berkata: Yazid bin Abi Habib menceritakan kepada kami, ia berkata: Aslam Abu Imran pelayan Tujaib menceritakan kepada kami, ia berkata: kami berada di Costantinopel, dan yang berada di Mesir adalah sahabat Uqbah bin Amir Al Jahni, dan di Syam sahabat Fadhalah bin Ubaid, lalu keluarlah dari barisan Romawi yang sangat panjang, ia berkata: dan kami juga membuat barisan yang sangat panjang, lalu ada seseorang dari umat Islam menyerang barisan Romawi hingga masuk ke dalamnya, kemudian keluar menghadap kami, maka orang-orang berkata: Subhanallah! ia telah menjerumuskan dirinya dalam kebinasaan! Maka berdirilah sahabat Abu Ayyub Al Anshari dan mengatakan: wahai sekalian manusia, bagaimana kalian dapat menakwilkan ayat ini demikian, sesungguhnya ia diturunkan atas kami orang-orang Anshar, yaitu ketika Allah telah memenangkan-Nya dan banyak penolongnya, kami berkata-kata secara sembunyi-sembunyi diantara kami terdapat orang-orang Anshar tanpa sepengetahuan Rasulullah SAW, bahwa harta kami telah hilang, maka alangkah jika kami menungguinya dan mengembalikan agama yang hilang! Maka turunlah  firman Allah membalas gumam kami : وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّلْكَةِ dan diperintahkan kepada kami agar berjihad.

Adapun Abu Ayyub masih terus bersemangat di jalan Allah hingga terbunuh. 

Abu Ja'far berkata: yang paling tepat adalah mengatakan bahwa Allah memerintahkan bersedekah di jalan-Nya, seraya berfirman: وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ dan jalan-Nya yaitu jalan yang telah disyariatkan kepada para hamba-Nya.

الله Dan maknanya bersedekahlah guna memenangkan agama-Ku yang telah Aku syariatkan atas kalian dengan berjihad melawan musuh kalian.

Dan melarang mereka dari menjerumuskan diri kepada kebinasaan, seraya berfirman: وَلَا تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّلْكَةِ dan ini adalah perumpamaan, dimana orang Arab jika menyebut orang yang pasrah atas sesuatu ia mengatakan: أَعْطَى فُلَانٌ يَدَيْهِ )si fulan menyerahkan tangannya: pasrah) demikian juga orang yang menyerahkan dirinya dari apa yang diinginkari dengannya disebut أَعْطَى بَيَدِيْهِ . 

Jadi maknanya; janganlah kalian menyerahkan diri kepada kebinasaan, dan orang yang enggan bersedekah di jalan Allah ketika hal itu wajib atasnya adalah orang yang menyerahkan dirinya kepada kebinasaan. Karena Allah telah menjadikan sabilillah sebagai salah satu pihak yang berhak memperoleh bagian zakat dan sedekah, sebagaimana firman-Nya:

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, atau-ang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Qs. At-Taubah [9]: 60). 

Jadi, barangsiapa yang enggan mengeluarkan sedekah wajib di jalan Allah maka ia dianggap telah menjerumuskan dirinya ke kebinasaan. Demikian juga orang yang putus asa dari rahmat Allah atas dosa yang diperbuatnya ia dianggap telah menjerumuskan dirinya kepada kebinasaan, karena Allah telah mengajarkan hal itu seraya berfirman :

وَلَا تَأْيْتَسُوا مِن رَّوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَأْيْنَسُ مِن رَّوْحِ  اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَفِرُونَ 

Demikian juga orang yang enggan berjihad di jalan Allah ketika hal itu wajib di atasnya, ia dianggap telah menjerumuskan dirinya kepada kebinasaan.

Jika semua makna ini tercakup dalam ayat ini, dan Allah tidak mengkhususkan satu makna tertentu, maka yang benar adalah mengatakan bahwa Allah melarang kita mengambil pasrah dan melepaskan diri yang berakibat pada kebinasaan yaitu siksa. Namun demikian, penawilan yang paling mendekati adalah: bersedekahlah kalian wahai orang-orang yang beriman di jalan Allah dan janganlah kalian enggan melakukannya karena hal itu dapat menyebabkan kalian celaka dan ditimpa siksa. Demikian seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Al Mutsanna menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Shalih menceritakan kepada kami, ia berkata: Mu'awiyah bin Shalih menceritakan kepadaku dari Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas: وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ yang dimaksud dengan kebinasaan adalah siksa Allah. 

Abu Ja'far berkata: Ini adalah informasi dari Allah kepada mereka setelah perintah bersedekah, bahwa barangsiapa yang enggan melakukannya ia diancam siksa di akhirat.

Penakwilan firman Allah: وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ  (dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik)

Abu Ja'far berkata: Maknanya; Bayangkanlah yang baik wahai orang-orang yang beriman dalam menjalankan perintah-Ku dan menghindari larangan-Ku serta bersedekah di jalan-Ku. Dan hendaklah yang kuat diantara kalian berbuat baik terhadap yang lemah karena sesungguhnya Aku menyukai atau-ang-orang yang berbuat baik. Demikian seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Al Mutsanna menceritakan padaku, ia berkata: Ishak menceritakan kepada kami, ia berkata: Zaid bin Al Hubab menceritakan kepada kami, ia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Abi Ishak dari seorang sahabat : 

وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

ia berkata: menunaikan kewajiban. 

Sebagian mereka mengatakan bahwa maknanya: berbaik sangkalah kepada Allah. seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Al Mutsanna menceritakan kepada saya, ia berkata: Ishak menceritakan kepada kami, ia berkata: Hafsh bin Umar menceritakan kepada kami dari Al Hakam bin Abban dari Ikrimah: وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ia berkata: berbaik sangkalah kepada Allah niscaya Dia akan berbuat baik kepada kalian. 

Dan sebagian yang lain mengatakan bahwa maknanya: berbuat baiklah kepada orang yang membutuhkan. Seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan padaku, ia berkata: Ibnu Wahab memberitahukan kepada kami, ia berkata: Ibnu Zaid berkata tentang firman Allah Ta'ala :  وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ berbuat baiklah kepada orang yang tidak memiliki sesuatu.

 

Sumber : Tafsir At Thabari bag 3 hal 234 sd 249


Comments