Sujudnya malaikat dan pembangkangan Iblis ( Albaqarah 34)

 




وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. ( Albaqarah 34)

Abu Ja'far berkata: Firman-Nya وَإِذْ قُلْنَا adalah athf pada firman-Nya وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ seakan-akan Allah menyatakan kepada orang-orang Yahudi yang berdomisili disekitar Madinah: "Ingatlah kalian akan nikmat yang telah Aku berikan kepada kalian, dimana Aku telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian, juga ingatlah ketika Aku berfirman kepada para Malaikat bahwa Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi, lalu Aku muliakan bapak kalian Adam dengan kemurahan dan kebaikan-Ku kepadanya, dan juga ingatlah ketika Aku memerintahkan kepada seluruh Malaikat agar bersujud kepadanya lalu mereka pun bersujud kepadanya." Kemudian Allah mengecualikan Iblis, dan ini menunjukkan bahwa Iblis adalah termasuk golongan mereka dan termasuk yang diperintahkan untuk bersujud kepadanya, sebagaimana firman-Nya:

وَلَقَدْ خَلَقْنَاكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَاكُمْ ثُمَّ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ لَمْ يَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. ( Al A'raf 11)

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". ( Al A'raf 12)

Kemudian para mufassir berbeda pendapat tentang sosok Iblis yang sebenarnya, apakah ia berasal dari Malaikat atau berasal dari yang lainnya?

Sebagian mereka mengatakan seperti berikut:

Dari Abu Karib menceritakan kepada kami, katanya: Utsman bin Sa'id menceritakan kepada kami, katanya: Bisyr bin Umarah dari Abu Rauq dari Adh-Dhahak dari Ibnu Abbas, dia berkata: Abu Karib menceritakan kepada kami, katanya: Utsman bin Sa' id menceritakan kepada kami, katanya: Bisyr bin Umarah dari Abu Rauq dari Adh-Dhahak dari Ibnu Abbas dia berkata: Iblis adalah salah satumakhluk dari jenis Malaikat yang disebut Al Hin, mereka tercipta dari api samum, antara para malaikat yang lain. Namanya adalah Al Harits. Ia adalah kepala penjaga surga. Seluruh malaikat diciptakan dari cahaya kecuali jenis ini. Sedangkan Jin, ia diciptakan dari api marij seperti disebutkan dalam Al Qur'an, yaitu lidah api yang paling ujung ketika melahap.

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishak dari Khalad dari Atha' dari Thawus dari Ibnu Abbas, dia berkata: Sebelum Iblis melakukan kemaksiatan ia termasuk Malaikat dan namanya Azazil, ia tinggal di alam bumi dan termasuk salah seorang Malaikat yang paling pintar, lalu karena itulah ia sombong, ia berasal dari golongan yang mereka sebut jin"."

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ishak, dari Khalad, dari Atha', dari Thawus atau Mujahid Abul Hajjaj dari Ibnu Abbas dan lainnya dengan redaksi sepertinya, namun dia berkata: la termasuk salah seorang Malaikat yang bernama Azazil, ia menduduki bumi dan memakmurkannya, ia termasuk Malaikat yang menduduki bumi dari golongan jin.

Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan kepadaku, katanya: Amru bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami, dari As-Suddi tentang berita yang disebutkannya dari Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah Al Hamdani, dari Ibnu Mas'ud, dari sejumlah sahabat Rasulullah SAW: Iblis dijadikan sebagai pemimpin para Malaikat di langit bumi, ia berasal dari golongan Malaikat, disebut Jin karena mereka bertugas menjaga surga, dimana Iblis adalah penjaga utamanya dibantu oleh Malaikat lainnya.

Dari  Al Qasim bin Al Hasan menceritakan kepada kami, katanya: Husein menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan berbohong dari Ibnu Juraij dia berkata: Ibnu Abbas berkata: Iblis termasuk Malaikat yang mulia berasal dari golongan yang mulia, ia bertugas sebagai penjaga surga, dimana ia memiliki kekuasaan di langit bumi dan kekuasan di alam bumi. Ia berkata: Ibnu Abbas berkata: Firman-Nya: كَانَ مِنَ الْجِنَّ ia termasuk golongan jin," adalah dinisbatkan kepada jinan (surga) karena ia penjaga utamanya, seperti penyebutan atas seseorang: Maki, Madani, Kufi dan Bashri.

Adapun Ibnu Juraij dan yang lainnya berpendapat: bahwa ia adalah salah satu kabilah dari Malaikat yang bernama Jin, seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Al Qasim bin Al Hasan menceritakan kepada kami, katanya: Husein menceritakan kepada kami, katanya: Hajjaj menceritakan padaku dari Ibnu Juraij dari Shalih pembantu Tau'amah dan Syarik bin Abi Namir salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya dari Ibnu Abbas dia berkata: ia berkata: diantara para Malaikat terdapat sebuah kabilah dari Jin, dimana Iblis berasal darinya, dan ia bertugas mengatur urusan antara langit dan bumi.

Dari Al Husein bin Al Faraj menceritakan kepadaku, katanya: aku mendengar Abu Mu'adz Al Fadhl bin Khalid berkata: Ubaid bin Sulaiman memberitahukan kepada kami, katanya: aku mendengar Adh-Dhahak bin Muzahim berkata tentang firman Allah: وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ 

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin," (Qs. Al Kahfi [18]: 50) dia berkata: Ibnu Abbas mengatakan: bahwa Iblis adalah termasuk golongan Malaikat yang paling mulia, kemudian ia menyebutkan riwayat yang sama seperti hadits Ibnu Juraij yang pertama.

Dari Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, katanya: Syaiban menceritakan padaku, katanya: Salam bin Miskin menceritakan kepada kami dari Qatadah dari Sa'id bin Al Musayyab, dia berkata: Bahwa Iblis adalah kepala para Malaikat yang ada di langit dunia.

Dari Bisyr bin Mu'adz Al Aqadi menceritakan kepada kami, katanya: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami dari Sa'id dari Qatadah tentang firman Allah :

 وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ  "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin," 

dia berkata: Bahwa Iblis adalah termasuk salah satu kabilah Malaikat yang disebut Jin, dimana Ibnu Abbas mengatakan bahwa jika ia tidak termasuk Malaikat tentu ia tidak diperintahkan untuk bersujud, dan ia adalah penjaga langit dunia". Qatadah juga mengatakan bahwa (disebut jin karena) ia janna (sembunyi dan enggan) dari menaati Tuhannya".

Dari Al Hasan bin Yahya menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, katanya: Ma'mar memberitahukan kepada kami dari Qatadah tentang firman Allah : إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ 

“Kecuali iblis, dia adalah dari golongan jin," dia berkata: Jin termasuk salah satu kabilah Malaikat yang disebut Jin."

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah menceritakan kepada kami, katanya: Muhammad bin Ishak berkata: setiap yang tersembunyi dan tidak terlihat maka orang Arab menyebutnya jin, adapun firman-Nya:

 إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ 

"Kecuali iblis, dia adalah dari golongan jin," maksudnya dari para Malaikat, karena Malaikat adalah makhluk yang tersembunyi dan tidak terlihat, dan Allah berfirman:  وَجَعَلُوا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجَنَّةِ نَسَبًا وَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ 

Dan mereka mengadakan (hubungan) nasab antara Allah dan Jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka)." (Qs. Ash-Shaaffaat [37]: 158). 

Allah berfirman demikian, karena orang Quraisy menyangka bahwa para Malaikat adalah puteri Allah, maka Allah menolak persangkaan mereka dan menyatakan: jika para Malaikat adalah puteri-Ku berarti Iblis juga puteri-Ku, dan mereka telah mengadakan hubungan nasab antara Aku dengan Iblis. Al A'sya bani Qais bin Tsa'labah Al Bakri melantunkan dalam syairnya tentang Nabi Sulaiman dan kerajaannya:

Jika ada sesuatu yang kekal atau makmur, maka Sulaiman paling bebas di alam ini

Dibebaskan Tuhan dan dipilih di antara hamba-Nya, sebagai raja antara angkasa sampai Mesir.

Ditundukkan baginya sembilan jin dari malaikat, yang berdiri disisinya melayani tanpa gaji.

Tidaklah Allah menyebut jin dengan nama ini kecuali karena ia tersembunyi, dan tidak menyebut manusia dengan nama al ins kecuali karena ia tampak dan tidak tersembunyi. Jadi, apa yang tampak disebut al ins dan apa yang tersembunyi disebut al jin".

Sebagian mereka berpendapat sebagai berikut:

Dari  Muhammad bin Bisyr menceritakan kepada kami, katanya: Ibnu Abi Adi menceritakan kepada kami dari Auf dari Al Hasan dia berkata: tidaklah Iblis berasal dari golongan Malaikat flash matapun, akan tetapi ia adalah asal jin seperti Adam asal manusia".

Dari Bisyr bin Mu'adz Al Aqadi menceritakan kepada kami, katanya: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami dari Sa'id dari Qatadah dia berkata: Al Hasan membaca firman Allah : وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُواْ لِأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin," katanya: Dia mengembalikan kepada nasabnya, maka firman-Nya: Adakah kalian akan menjadikan ia" أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِن دُونِي dan keturunannya sebagai pemimpin-pemimpin selain Aku...." (Qs. Al Kahfi [18]: 50), dan mereka beranak-pinak seperti halnya manusia.

Dari Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Yahya bin Wadih menceritakan kepada kami, katanya: Abu Sa'id Al Yahmadi menceritakan kepada kami, Ismail bin Ibrahim menceritakan kepada kami, katanya: Sawar bin Al Ja'd Al Yahmadi menceritakan kepada kami dari Syahr وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا : bin Hausyab tentang firman Allah إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin," dia berkata: Bahwa Iblis adalah dari golongan jin yang diusir Malaikat, lalu ia ditawan oleh sebagian Malaikat dan dibawanya ke langit."

Dari Ali bin Al Hasan menceritakan kepadaku, katanya: Abu Nashr Ahmad bin Muhammad Al Khalal menceritakan kepadaku, katanya: Sunaid bin Daud menceritakan kepadaku, katanya: Husyaim menceritakan kepada kami, katanya: Abdurrahman bin Yahya memberitahukan kepada kami, dari Musa bin Namir, dan Utsman bin Sa'id bin Kamil, dari Sa'ad bin Mas'ud, dia berkata: Para Malaikat memerangi jin, lalu Iblis menjadi tawanan, dengan postur tubuh yang kecil, lalu ikut beribadah bersama Malaikat, hingga ketika mereka disuruh bersujud kepada Adam maka bersujudlah mereka kecuali Iblis, dan itulah makna firman Dari Allah

 وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَتَبِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ  (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam', maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin."

Dari  Ibnu Hamid menceritakan kepada kami, katanya: Salamah bin Al Fadhl menceritakan kepada kami, katanya: Al Mubarak bin Mujahid Abu Azhar menceritakan kepada kami, dari Syarik bin Abdullah bin Abi Namir dari Shalih pembantu Tau'amah dari Ibnu Abbas, dia berkata: Di antara para Malaikat sejati terdapat sebuah kabilah yang bernama jin, dimana Iblis termasuk dari golongan mereka, dan diberi tugas mengatur urusan antara langit dan bumi, namun ia membangkang maka Allah mengutuknya sehingga menjadi syetan yang terkutuk ."

Dari Yunus bin Abdul A'la menceritakan padaku, katanya: Ibnu Wahab beritahukan kepada kami, katanya: Abdurrahman bin Zaid berkata: Iblis adalah bapak jin sebagaimana Adam bapak manusia.

Pendapat ini beralasan, karena Allah menginformasikan dalam Al Qur'an bahwa Dia menciptakan Iblis dari api samum (angin panas) dan api marij (nyala api), dan tidak menginformasikan bahwa Dia menciptakan malaikat dari bahan yang sama. Allah juga menginformasikan bahwa ia berasal dari jin. Karenanya, tidak dibenarkan menisbatkannya kepada selain yang dinisbatkan Allah kepadanya. Disamping itu, Iblis memiliki keturunan sedang Malaikat tidak.

Dari Muhammad bin Sinan Al Qazzaz menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ashim menceritakan kepada kami, dari Syarik, dari seorang laki-laki, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Sesungguhnya Allah menciptakan suatu makhluk lalu berfirman: 'sujudlah kalian kepada Adam, maka mereka menjawab: 'kami tidak mau bersujud, lalu Allah mengirimkan api dan membakar mereka, kemudian menciptakan makhluk yang lain, dan berfirman: 'sesungguhnya Aku telah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering, maka sujudlah kalian kepada Adam! Lalu mereka enggan, maka Allah mengirimkan api dan membakar mereka. Kemudian menciptakan mereka, lalu berfirman: 'Sujudlah kalian kepada Adam!' Maka mereka menjawab: 'iya." Maka Iblis termasuk dari makhluk yang enggan bersujud kepada Adam.

Abu Ja'far berkata: Alasan-alasan diatas menunjukkan bahwa pengetahuan mereka adalah minim, karena tidaklah dipungkiri bahwa Allah menciptakan para Malaikat berjenis-jenis, sebagian mereka diciptakan dari cahaya, sebagian yang lain diciptakan dari api dan sebagian yang lain diciptakan dari bahan yang dikehendaki-Nya, dan tidak adanya informasi dari Allah tentang bahan penciptaan Malaikat disamping informasi bahan penciptaan Iblis tidak menunjukkan bahwa Iblis diluar jenis Malaikat, karena boleh jadi Allah menciptakan satu jenis Malaikat dari api dimana Iblis termasuk di dalamnya, dan menciptakan Iblis secara khusus dari api samum (angin panas) tidak seperti Malaikat yang lain.

Juga, informasi bahwa Iblis beranak-pinak tidak menjadi alasan bahwa ia bukan dari jenis Malaikat, akan tetapi karena Allah telah menjadikannya memiliki hawa nafsu akibat kemaksiatan yang dilakukannya. Adapun informasi bahwa ia berasal dari jenis jin, karena ia tersembunyi dan tidak kasat mata.

Abu Ja'far berkata: Adapun makna إبليس ia mengikuti bentuk إِفْعِيلُ berasal dari kata الإبلاس yang berarti putus asa dari kebaikan, penyesalan dan kesedihan. Seperti disebutkan dalam riwayat berikut:

Dari Abu Karib menceritakan kepada kami, katanya: Utsman bin Sa'id menceritakan kepada kami, katanya: Bisyr bin Umarah, dari Abu Rauq, dari Adh-Dhahak, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Disebut Iblis karena Allah telah memutuskannya dari seluruh kebaikan , dan menjadikan syetan yang terkutuk sebagai balasan atas kemaksiatannya".

Dari Musa bin Harun Al Hamdani menceritakan kepadaku, katanya: Amru bin Hamad menceritakan kepada kami, katanya: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi dia berkata: Iblis nama sebenarnya adalah Al Harits, dan disebut Iblis karena ia menjadi bingung, sedih dan putus asa."

Abu Ja'far berkata: Seperti firman Allah Ta'ala:

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. ( Al An'am 44 )

Adapun ayat أبى وَاسْتَكْبَرَ maknanya bahwa Iblis enggan bersujud dan malah menampilkan sikap sombong. Meskipun ayat ini diturunkan berkenaan dengan Iblis secara khusus, namun secara umum mencakup setiap orang yang sombong seperti Iblis. Diantara manusia yang mewarisi sifat iblis adalah orang-orang Yahudi dan para pendetanya yang hidup disekeliling Rasulullah SAW, yang mengetahui kebenaran kenabiannya namun sombong tidak mau beriman kepadanya karena rasa dengki dan iri hati. Persis seperti Iblis yang enggan bersujud kepada Adam karena rasa dengki dan iri hati yang terpatri di dalam hatinya.

Kemudian Allah menyamakan sifat Iblis dengan sifat mereka, seraya berfirman : و"كانَ مِنَ الْكَافِرِينَ "Dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir," yaitu kufur dan ingkar dengan kenikmatan yang diturunkan Allah, sebagaimana orang-orang Yahudi yang kufur dan ingkar dengan nikmat yang diberikan Allah kepada mereka dan kepada nenek moyang mereka, seperti makanan manna dan salwa, dipayungi awan ketika terik matahari dan khususnya kenikmatan dapat melihat Nabi Muhammad SAW sebagai bukti atas kebenaran janji Allah yang termaktub dalam Kitab suci mereka.

Namun ternyata mereka kufur dan ingkar kepada kenabiannya hanya karena rasa dengki dan iri hati. Oleh karena itu, Allah menjadikan mereka satu agama (kafir) meskipun berbeda jenis dan bangsa, sebagaimana menjadikan orang-orang munafik satu kesatuan meskipun berbeda nasab dan keturunan. serupa firman Allah:

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan-perempuan, sebagian dari sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang melakukan perbuatan yang ma'ruf dan mereka mengenggam tangan. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (Qs. At-Taubah [9]: 67).

Jadi, firman Allah وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ "Dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir," maksudnya, bahwa ketika Iblis enggan bersujud maka saat itulah ia tergolong orang-orang yang kafir. Namun diriwayatkan dari Rabi' bin Anas dari Abu Aliyah bahwa وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ "Dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir," disini maksudnya: dan ia termasuk orang-orang yang bermaksiat. Sebagaimana riwayat berikut:

Dari Al Mutsanna bin Ibrahim menceritakan kepadaku, katanya: Adam Al Asqalani menceritakan kepada kami, katanya: Abu Ja'far menceritakan kepada kami dari Rabi' bin Anas dari Abu Aliyah tentang firman Allah: وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ “Dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir, " yaitu orang-orang yang bermaksiat.

Dari Ammar bin Al Hasan menceritakan kepada saya, katanya: Abdullah bin Abi Ja'far menceritakan kepada kami dari ayah dari Rabi' dengan riwayat yang sama sepertinya.

Dan makna ini mendekati penawilan kami.

Adapun sujudnya para Malaikat kepada Adam adalah sujud hormat kepadanya dan ketaatan kepada Allah, bukan sujud menyembah. Seperti dijelaskan dalam riwayat berikut:

Dari Bisyr bin Mu'adz Al Aqadi menceritakan kepada kami, katanya: Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami dari Sa'id dari Qatadah tentang firman Allah : وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَتَبِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'sujudlah kalian kepada adam'." Ayat ini menunjukkan bahwa ketaatan itu untuk Allah dan penghormatan terhadap Adam, dimana Adam dimuliakan oleh Allah dengan sujudnya para Malaikat kepadanya.

Sumber : Tafsir Atthabari




Comments