An-Nabaa ( Berita besar ) 1 - 5



 An Nabaa 1 - 5


عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ

1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?

عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ

2. Tentang berita yang besar,

الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ

3. yang mereka perselisihkan tentang ini.

كَلَّا سَيَعْلَمُونَ

4. Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui,

ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ

 5. kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui.


Abu Ja'far berkata: Allah mengabarkan kepada Nabi-Nya SAW tentang hal yang mereka saling bertanya-tanya,"Tentang berita yang besar," yakni 'an al khabar al 'azhiim (tentang berita yang besar).

Para Ahli tafsri berbeda pendapat mengenai berita besar ini. sebagai berikut :

1. Sebagian besar berpendapat itu adalah Al Quran ( dari Mujahid)

2. Ada yang berpendapat adalah pembangkitan setelah mati atau hari kiamat  ( Qatadah, Ibnu Zaid )


Allah kemudian mengabarkan dengan berfirman  الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ   "Yang mereka perselisihkan tentang ini,"

 (yakni) antara yang membenarkan dengan yang mendustakan. Itulah perselisihan mereka.Serta firman-Nya, "Yang mereka perselisihkan tentangini." Maksudnya adalah, saling bertanya nya mereka adalah tentang berita yang sifatnya seperti ini. seperti yang diriwayatkan dari Qatadah.

Adapun tentang kematian, mereka semua mempercayai keberadaannya karena mereka menyaksikannya, namun mereka berselisih tentang adanya pembangkitan kembali setelah kematian.

Firman-Nya, كَلَّا  "Sekali-kali tidak," merupakan pernyataan orang-orang musyrik yang mengingkari bahwa Allah akan membangkitkan mereka kembali setelah mereka mati, dan Allah YangMaha Suci mengancam mereka akibat pernyataan mereka itu."Kelak mereka akan mengetahui." Orang-orang kafir yangmengingkari hal-hal yang telah dijanjikan Allah kepada musuhmusuhnya kelak akan mengetahui apa yang akan dilakukan Allah terhadap mereka pada Hari Kiamat.

Nabi saw. pernah bersabda bahwa tulang ekor adalah bagian dari manusia yang darinya tubuh pun akan kembali diciptakan saat Hari Kebangkitan atau Yaumul Ba’ats tiba.

Di dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a., dikatakan bahwa Rasul saw. bersabda, “Bumi memakan seluruh anak Adam kecuali tulang ekornya. Dia diciptakan darinya, dan darinya dia dibangkitkan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Imam Muslim juga meriwayatkan versi yang sama dari hadits Abu Hurairah r.a. di atas, “Bumi akan memakan semua anak Adam kecuali tulang ekornya dari mana tubuhnya akan dibentuk kembali (pada Hari Kebangkitan).”

Seperti yang dirangkum dari buku Mukjizat Al-Qur’an yang Tak Terbantahkan karya Yusuf Al-Hajj Ahmad, disampaikan bahwa para ahli embriologi akhir-akhir ini telah meneliti dan mempelajari bahwa tubuh manusia terdiri dari strip (kepingan) yang sangat halus dan disebut sebagai “fundamental strip”. 

“Fundamental strip” ini dibentuk dengan izin Allah Swt. pada hari ke-5 setelah pembuahan sel telur dan penanamannya di dinding uterus seorang wanita. Setelah munculnya “fundamental strip” itu, maka janin pun mulai tumbuh dalam setiap fase perkembangannya, terutama sistem saraf. Sistem saraf inilah yang menjadi awal mula dari saraf pada tulang belakang dan saraf-saraf pada bagian tubuh lainnya.

Melalui “fundamental strip” ini pula Allah Swt. memberi kemampuan untuk menginduksi sel-sel agar mampu membelah. Hingga kemudian sel-sel yang membelah tersebut itu memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan penempatan/bagiannya masing-masing. Dari sel tersebut kemudian terbentuk jaringan yang terspesialisasi dan bagian-bagian yang saling mendukung dalam fungsi tubuh manusia.

Peneliti juga telah menemukan bahwa “fundamental strip” ini sebenarnya akan hancur, kecuali suatu bagian yang kecil darinya yang tersimpan di bagian ujung tulang belakang manusia. Nah, bagian yang kecil inilah yang disebut sebagai tulang ekor atau tulang sulbi dalam sabda Rasul saw. di atas. Bahwa seluruh tubuh manusia akan hancur bersatu dengan tanah kecuali bagian tulang ekor ini yang diibaratkan seperti “biji”. Ketika nanti di hari akhir Allah Swt. turunkan gerimis, “biji” tersebut lalu akan tumbuh seperti “tanaman”. Dan “tanaman” itu adalah manusia.

Sekelompok ilmuan dari Cina pun telah mencoba untuk menghancurkan tulang ekor manusia dengan berbagai ekspremin di laboratorium. Mulai dari mencoba menghancurkan menggunakan bahan kimiawi larutan asam yang sangat kuat, maupun mencoba menghancurkan secara fisik melalui pembakaran atau pelumatan. Tak hanya itu, ilmuan pun mencoba menghancurkan melalui paparan sinar cahaya yang berbeda-bena. Namun, tulang ekor tersebut tetap kokoh. Sehingga bisa menegaskan bahwa apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw. lebih dari 1.400 tahun yang lalu itu adalah benar dan ternyata terbukti secara sains.


Sumber : Tafir At Thabari dan berbagai sumber

Comments