KEUTAMAAN MEMBACA ALQURAN SECARA RUTIN
Alquran adalah pedoman hidup setiap muslim. Dengan Alquran hidup seorang muslim akan terarah di jalan yang benar yang diridhai Allah swt. Karena itu, setiap muslim hendaknya senantiasa berinteraksi dengan Alquran.
Salah satu keistimewaan Alquran adalah membacanya bernilai ibadah. Dan, membaca Alquran adalah sebaik-baik zikir kepada Allah swt. Karena itu, alangkah baiknya jika setiap muslim terbiasa membaca Alquran secara rutin setiap hari sebagai salah satu bentuk interaksi dengan Alquran.
Berikut ini beberapa keutamaan dari membaca Alquran setiap hari, diantaranya:
1. Mendapat pahala membaca Alquran
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ المحزفُ وَلَكِنْ أَلِفُ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
"Siapa yang membaca satu buruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan "alif lam mim" satu buruf akan tetapi Alif satu buruf, Laam satu huruf dan Miim satu buruf." (Tirmidzi)
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Seorang yang lancar membaca Alquran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa taat kepada Allah swt.; dan orang yang membaca Alquran dengan terbata-bata dan sulit, maka baginya dua pahala." (Muslim)
2. Mendapat pahala bersedekah
الْجَاهِرُ بِالْقُرْآنِ كَالْجَاهِرِ بِالصَّدَقَةِ وَالْمُسِرُّ بِالْقُرْآنِ كَالْمُسِرِ بالصَّدَقَةِ
"Orang yang membaca Alquran terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, orang yang membaca Alquran secara tersembunyi seperti orang yang bersedekab secara sembunyi." (Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'i)
3. Mendapat ketentraman hati
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ الْأَبِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lab bati menjadi tenteram," (Ar-Ra'du: 28)
Salah satu bentuk zikir yang utama adalah membaca Alquran.
4. Mendapat rahmat
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Al-Isra: 82)
5. Mendapat sebutan sebagai sebaik-baik manusia
خَيْرُكُم مَن تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya. (Bukhari)
6. Mendapat sanjungan Allah swt. di hadapan penduduk langit
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةٌ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَقَّتْهُمُ الْمَلائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
"Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah swt, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjung oleh Allah swt. di hadapan para makhluk di sisi-Nya." (Muslim)
7. Menjadi ahlullah (keluarga Allah swt.)
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا : مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
"Sesungguhnya Allah swt, mempunyai keluarga dari kalangan manusia." Beliau saw. ditanya, "Siapa mereka, wahai Rasulullah saw." Belian saw, menjawab, "Mereka adalah ahlul Quran, mereka adalab keluarga Allah swt. dan orang-orang khusus-Nya." (Ahmad dan Ibnu Majah)
8. Mendapat cahaya Alquran di hari kiamat
مَنِ اسْتَمَعَ إِلَى آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى كُتِبَ لَهُ حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ ، وَمِن تَلَاهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Barangsiapa mendengarkan (dengan sungguh-sungguh) ayat dari
Alquran, dituliskan baginya kebaikan yang berlipat ganda dan
barangsiapa membaca Alquran baginya cabaya pada bari Kiamat."
وَعَلَيْكَ بِتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ فَإِنَّهُ نُورٌ لَكَ فِي الْأَرْضِ وَذِكْرُ فِي السَّمَاءِ
"Hendaklah engkau membaca Alquran, karena sesungguhnya Alquran itu cabaya bagimu di muka bumi dan bekal yang disimpan di langit." (Ibnu Hibban)
9. Mendapat syafa'at Alquran di akhirat
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
"Bacalah Alquran karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa'at kepada para ahlinya." (Muslim)
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Puasa dan Alquran keduanya akan memberikan syafa'at kepada seorang hamba pada hari kiamat." (Ahmad dan Al-Hakim)
10. Mendapat kedudukan yang tinggi di surga
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلُ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
Dikatakan kepada pembaca Alquran: "Bacalah (Alquran), naiklah (pada derajat-derajat surga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu di surga hingga akhir ayat yang engkau baca." (Ahmad)
11. Bentuk bakti kepada orangtua
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَتَعَلَّمَ وَعَمِلَ بِهِ أَلْبَسَ وَالِدَاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجِاً مِنْ نُورٍ
ضَوْؤُهُ مِثْلَ ضَوْءِ الشَّمْسِ، وَيَكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَّيْنِ لَا تَقُومُ لَهُمَا الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ : بِمَ كسينا هَذَا ؟ فَيُقَالُ : بِأَخْذِ وَلَدِ كُمَا القُرْآنِ
"Siapa saja membaca Alquran, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya, 'Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu? Dijawab, 'Karena anakmu telah membawa Alquran." (Al-Hakim)
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بُيُوتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَتْ فِيكُمْ فَمَا ظَنَّكُمْ بِالَّذِي عَمِلَ بِهَذَا
"Siapa yang membaca Alquran dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahaya (mahkota)-nya lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (Alquran)." (Abu Daud)
Comments
Post a Comment