ADAB DALAM MENDENGAR BACAAN ALQURAN

 


ADAB DALAM MENDENGAR BACAAN ALQURAN


Sesungguhnya Alquran merupakan Kalam Allah swt. yang maknanya sangat mendalam yang dapat memberi petunjuk jalan yang lurus dan memberi bimbingan kepada umat manusia di dalam menempuh perjalanan hidupnya hingga selamat di dunia dan akhirat, serta dimasukkan dalam golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Allah swt. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang Muslim untuk berinteraksi dengan Alquran, diantaranya dengan mendengar bacaan Alquran.

Rasulullah saw. sendiri suka mendengar bacaan Alquran yang dilantunkan oleh para sahabat, bahkan Beliau saw. meminta sahabatnya untuk membacakan Alquran dihadapannya sebagaimana hadis berikut:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ : قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَأْ عَلَيَّ قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنزِلَ قَالَ نَعَمْ إِنِّي أُحِبُّ أَنَّ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي “

Dari Abdullah  ibnu Mas'ud r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda kepadanya: "Bacakanlah (Alquran) untukku!" Aku menjawab, "Wabai Rasulullah, apakah aku membacakan Alquran untukmu, padahal Alquran diturunkan kepadamu?" Rasulullah saw. menjawab, "Ya, sesungguhnya aku suka bila mendengarnya dari orang lain." (Bukhari)

Keutamaan mendengarkan Alquran

1. Mendatangkan rahmat Allah swt. sebagaimana firman-Nya:

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَانْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ 

(al Araf: 204)

2. Mendapatkan pahala yang berlipat, sebagaimana sabda Rasulullah

مَنِ اسْتَمَعَ إِلَى آيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ كُتِبَ لَهُ حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ، وَمَنْ تَلَاهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Barangsiapa menyimak satu ayat dari Kitab Allah, maka akan ditulis baginya kebaikan yang berlipat ganda, dan barangsiapa yang membacanya maka baginya cahaya di bari kiamat." (Ahmad)

3. Menambah keimanan kepada Allah swt. sebagaimana firman-Nya

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ أيتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ 

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal." (Al-Anfal: 2)

Adab mendengarkan Alquran

Diantara adab dalam mendengar bacaan Alquran adalah:

1. Menyimak dan memperhatikan bacaan Alquran Allah swt berfirman:

"Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perbatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (AI- A'raf: 204)

Imam An-Nawawi berkata dalam kitabnya, At-Tibyan Fii Adabi

Hamalatil Quran,: "Di antara penghormatan terhadap Alquran, yaitu menghindari tertawa, bersorak-sorai, dan berbincang-bincang ketika Alquran dibaca, kecuali perkataan yang sangat mendesak.

2. Mentadabburi dan mengambil pelajaran dari makna-makna ayat yang didengarkan.

كِتَبُ أَنْزَلْنَهُ إِلَيْكَ مُبْرَكٌ لِيَدَّبَّرُوا أَيْتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُوا الْأَلْبَابِ

"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (Shad: 29)

3. Takut ketika ayat-ayat yang berisi tentang peringatan dan teguran Allah swt. dibacakan.

Merasakan pengaruh dari ayat-ayat Alquran ketika mendengar bacaan tentang peringatan dan teguran, gambaran neraka dan azab di dalamnya.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَأْ عَلَيَّ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنزِلَ ؟ قَالَ : نَعَمْ، إِنِّي أُحِبُّ أَنَّ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي فَقَرَأْتُ سُورَةَ النِّسَاءِ حَتَّى أَتَيْتُ إِلَى هَذِهِ الْآيَةِ: ﴿فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ

Dari Abdullah ibnu Mas'ud r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda kepadanya: "Bacakanlah (Alquran) untukku!" Aka menjawab, "Wabai Rasulullah, apakah aku membacakan Alquran untukmu padabal Alquran diturunkan kepadamu?" Rasulullah saw, menjawab, "Ya, sesungguhnya aku suka bila mendengarnya dari orang lain." Lalu aku membaca surat An-Nisa. Ketika bacaanku sampai kepada firman-Nya: Maka bagaimanakah apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). (An-Nisa: 41) Maka Nabi Saw, bersabda: Cukuplah sekarang! Ternyata kedua mata beliau berlinangan air mata. (Bukhari)

4. Bergembira ketika mendengar ayat-ayat tentang kasih sayang Allah swt. dan nikmat-Nya.

Ketika Rasulullah saw membacakan surah Ar-Rahman kepada para sahabat hingga selesai, Beliau saw. bersabda, "Mengapa saya melihat kalian diam saja? Sungguh kalangan Jin merespon lebih baik dari kalian, tidaklah aku membacakan kepada mereka berkali-kali ayat "maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan", kecuali mereka mengatakan: wahai Rabb kami, tidak ada sesuatupun dari nikmat-Mu yang kami dustakan maka bagi-Mu lah segala pujian." (Tirmidzi)

5. Melakukan sujud tilawah ketika membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah.

عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ رُبَّمَا قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

 الْقُرْآنَ فَيَمُرُ بِالسَّجْدَةِ فَيَسْجُدُ بِنَا حَتَّى ازْدَحَمْنَا عِنْدَهُ حَتَّى مَا يَجِدُ أَحَدُنَا مَكَانًا لِيَسْجُدَ فِيْهِ فِي غَيْرِ صَلَاةٍ

"Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Pernah Nabi saw membaca Alquran lalu bertemu dengan ayat sajdah, kami bersama- sama beliau sujud, sehingga kami berdesak-desakan di sekitarnya, sehingga di antara kami ada yang tidak mendapatkan tempat sujud. Hal ini bukan di dalam shalat." (Muslim)

Orang-orang yang mendengar pembacaan Alquran, hendaknya memperhatikan adab-adab di atas, bukan hanyut dalam aktifitas dengan obrolan-obrolan yang bisa menjauhkan dari memperhatikan bacaan tersebut, atau bahkan cenderung mengabaikan dari mendengarkannya serta tidak merenungi makna-makna yang terkandung di dalamnya.

Comments