Allah Telah Mengunci Mati Hati ( Albaqarah 7 )




 خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

"Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." (Qs. Al Baqarah [2]: 7)

Abu Ja'far berkata: Secara etimologi kata خَتَمَ berarti mencap. Jika ada yang bertanya: bagaimana hati bisa dicap, sementara yang bisa dicap hanyalah bejana dan kertas saja? Jawabannya: hati manusia juga merupakan bejana dan wadah tempat menyimpan ilmu pengetahuan.

Jika dikatakan: coba terangkan kepada kami, apa yang dimaksud dengan pengecapan hati, apakah ia dicap seperti benda-benda yang kasat mata atau bagaimana?

Hati itu seperti telapak tangan, jika berbuat dosa maka ia menutupinya, seperti seluruh jari yang ditekuk sehingga menutupi telapak tangan, dan menurut para sahabat kami bahwa itulah makna ar-raan?

Dosa-dosa atas hati adalah mengelilingi seluruh sisinya sehingga semua bertemu padanya, dan pertemuannya itulah yang dimaksud dengan khatm (pengecapan)

 Ar-raan lebih ringan dari ath-thaba', dan ath-thaba' lebih ringan dari al aqfaal, dan al aqfaal adalah paling dahsyat dari keseluruhan. (Semua kata ini bermakna menutup atau mengunci hanya tingkatannya saja yang berbeda)

Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda :

`` Sesungguhnya seorang mukmin jika melakukan dosa maka jadilah noda hitam dalam hatinya, jika bertaubat dan meninggalkan perbuatannya serta beristighfar (memohon ampunan) maka hatinya kembali berkilau, dan jika menambah dosa maka bertambahlah noda hitam tersebut dalam hatinya, dan itulah yang dimaksud dengan ar-raan seperti yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:

"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hatinya. " (Qs. AI Muthaffifin [83] : 14)

Dalam hadits ini Rasulullah SAW menginformasikan bahwa perbuatan dosa jika dilakukan secara silih berganti maka ia akan menutup hati, dan jika hati tertutup maka Allah akan menguncinya sehingga tidak bisa menerima kebaikan dan tidak bisa menolak keburukan, dan itulah yang dimaksud oleh Allah dengan firman-Nya:

 خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ "Allah telah mengunci-mati hati mereka, " seperti halnya bejana-bejana yang tertutup rapat ia tidak bisa diisi dengan sesuatupun kecuali tutupnya dibuka terlebih dahulu. 

Demikian juga hati orang yang dikunci mati oleh Allah ia tidak akan dapat menerima keimanan dan kebenaran kecuali setelah penutupnya dibuka.

Sumber : Tafsir At Thabari

Comments