Karamah al-Ala bin al-Hadhrami

 Karamah al-Ala bin al-Hadhrami

Sumber : Kitab Bidayah Wan Nihayah ( Zaman Khalifah Abu Bakar )

 


Al-Ala adalah salah satu dari sekian banyak sahabat Nabi yang senior dan termasuk orang yang berilmu , banyak beribadah dan mustajab doanya.

Dalam peperangan ini ( dengan penduduk Bahrain yang murtad ), terjadi suatu karamah.

Ketika mereka berhenti di suatu tempat yaitu Ketika pasukan belum sempat berhenti dengan sempurna, tiba tiba unta mereka menjadi beringas dan lari membawa seluruh perbekalan tentara baik berupa kemah, makanan dan minuman.

Waktu itu mereka berdiam di tempat itu dan hanya membawa pakaian yang melekat di badan saja. Kejadian ini terjadi pada malam hari.

Tidak ada satu untapun yang dapat mereka kejar.

Akhirnya mereka itu ditimpa perasaan gelisah dan sedih yang tidak terperikan, sampai sebagian mereka mulai berwasiat kepada yang lainnya menunggu ajal datang menjemput.

Maka salah satu pembantu Al-Ala’ mulai berbicara,

“Wahai hadirin sekalian bukankah kalian orang islam ?”.

“Bukankah kalian sedang berperang di jalan Allah ?”.

“Bukankah kalian penolong agama Allah ?”

Mereka menjawab “ya Benar”.

Al-Ala’ melanjutkan lagi, “Demi Allah bergembiralah, Dia tidak akan menghinakan kalian dalam keadaan seperti ini.”

Kemudian azan subuh dikumandangkan Ketika terbit fajar, dan Al-Ala’ sholat Bersama seluruh pasukan.

Selesai sholat Al-Ala’ duduk bersimpuh dgn kedua lututnya dan orang orang pun duduk pula mengikutinya, mulailah ia berdoa sambil mengangkat tangannya dan orang orang pun berbuat hal yang sama. 

Hingga matahari terbit.


Ketika cahaya matahari semakin terang sedikit demi sedikit, tiba tiba Allah ciptakan untuk mereka tepat disamping mereka kolam besar penuh dengan air.

Maka Al-Ala’ dan pasukannya segera mendatangi tempat itu, mereka minum dan mandi sepuasnya, dan ketika siang mulai meninggi ,tiba tiba seluruh unta-unta mereka kembali berdatangan, dari segala penjuru lengkap dengan perbekalan yang ada di atas punggungnya.


Tidak ada seorangpun yang merasa kehilangan walaupun hanya seutas tali.

Mereka segera memberi minum unta-unta mereka sepuas puasnya , dan ini merupakan karamah yang di saksikan oleh orang banyak sekaligus merupakan tanda kebesaran Allah bagi pasukan ini.

Comments